Cara Buruh Mengatasi Depresi

1

Solidaritas.net – Terlalu banyak bekerja dan sering lembur ternyata dapat berdampak terhadap kesehatan mental. Banyak buruh yang berpotensi mengalami depresi karena tekanan harus memenuhi target pekerjaan yang dibebankan oleh perusahaan.

buruh minta jaminan kesehatan
Buruh menuntut jaminan kesehatan. (Kredit: oktaviack.blogspot.com)

Seperti yang dialami oleh seorang buruh pabrik PT Mitsuba, Cikarang. Pada bulan Januari 2014 lalu, pria yang bekerja sebagai operational leader di perusahaan pipa itu membunuh anak dan mencoba membunuh istrinya sendiri. Kepada polisi, ia mengaku stres dan depresi, karena harus memenuhi target perusahaan, dengan ancaman kehilangan pekerjaan jika tidak terpenuhi.

Setelah sebelumnya kita membahas penyebab depresi, maka kali ini akan dibahas cara untuk mengatasi depresi bagi kaum buruh, yakni sebagai berikut:

1. Istirahat yang cukup

Salah satu penyebab depresi adalah terlalu sering bekerja lembur, sehingga waktu tidur jadi berkurang. Agar masalah kesehatan mental ini tidak terjadi, maka usahakan untuk istirahat dengan cukup setiap hari. Hubungan antara pikiran dan tubuh memang sangat kuat, bahkan melebihi dari apa yang kita bayangkan. Makanya, website Mayo Clinic menyebut akan ada perubahan positif pada mental seseorang, jika ia memperlakukan tubuhnya dengan tepat, termasuk memberikan tubuh tidur yang cukup.

2. Lakukan kegiatan yang menyenangkan

Kebanyakan orang yang mengalami depresi merasa tidak nyaman lagi dengan tuntutan pekerjaannya. Untuk mengimbanginya, maka sewaktu-waktu lakukan juga kegiatan yang menyenangkan, seperti melakukan hobi. Melakukan kegiatan yang positif memang dapat memberikan pengalaman yang berbeda dari kondisi mental kita. Selain itu, bergaul dengan orang-orang menyenangkan sembari bercanda juga bisa membantu untuk mengatasi emosi.

Kegiatan yang menyenangkan, bukan berarti dangkal. Lakukan kegiatan menyenangkan yang memberikan kebaikan bagi hidup Anda atau minimal tidak merugikan orang lain, misalnya membaca, aktif di organisasi, berdiskusi, memelihara burung, berburu batu akik dan semacamnya.

3. Makan yang cukup secara teratur

Menjaga asupan nutrisi yang baik dan secara teratur bagi tubuh juga penting dalam mengatasi depresi. Salah satunya adalah asupan vitamin D. Seperti diungkap oleh Dr E. Sherwood Brown, seorang profesor psikiatri dan peneliti senior, tingkat kadar vitamin D lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan risiko depresi. Namun, makanan yang baik juga tidak harus mahal. Misalnya, vitamin D bisa didapatkan dari tahu, tempe dan telur.

4. Penting: Jaminan Kesejahteraan dan Kesehatan

Anda sudah bekerja mati-matian dan lembur tiap hari, tapi hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan hidup? Periksa kembali Undang-Undang Ketenagakerjaan, karena sangat mungkin hak-hak Anda banyak yang dilanggar oleh pengusaha sehingga upah yang Anda terima, kecil. Bagaimana mungkin seorang buruh bisa memenuhi biaya makanan bergizi, pemeliharaan kesehatan dan secara umum kualitas hidup yang baik, tanpa kesejahteraan ekonomi.

Perkuat posisi tawar kolektif (bersama) buruh di pabrik untuk memastikan hak-hak normatif dan jaminan kesehatan dipenuhi oleh pengusaha. Konsisten mencari jalan keluar agar hak-hak Anda sebagai buruh terpenuhi. Jangan memendam perasaan stres yang bisa berkembang menjadi depresi, karena hak-hak Anda dilanggar.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *