Tips Mengontrol Stres Akibat Kerja Bagi Buruh

0

Solidaritas.net – Masih ingat kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang buruh pabrik PT Mitsuba, Cikarang pada bulan Januari 2014 lalu? Tragisnya, pria yang bekerja sebagai operational leader di pabrik pipa itu membunuh istri dan anaknya sendiri. Pembunuhan itu ternyata terjadi karena si buruh mengalami stress hingga depresi, serta merasa dia dan keluarganya lebih baik mati daripada menanggung beban hidup dan pekerjaan yang berat.

buruh pabrik tekstil
Foto ilustrasi. © newimg.globalmarket.com

Kepada pihak kepolisian, si buruh mengaku stres dan depresi, karena harus memenuhi target tinggi dalam pekerjaan yang dibebankan oleh perusahaan. Bosnya mengancam jika tidak bisa mencapai target itu, maka dia akan kehilangan pekerjaan alias dipecat. Karena sudah tak tahan lagi, dia memutuskan untuk membunuh keluarga, dan juga dirinya sendiri.

Beban kerja dan target tinggi dari perusahaan memang tak jarang membuat para buruh menjadi stres. Belum lagi beban hidup dan kebutuhan keluarga yang harus ditanggungnya, yang semakin hari semakin besar, apalagi sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini yang pastinya jug memicu kenaikan harga kebutuhan pokok. (Baca lainnya: Penyakit Jantung “Ancam” Kesehatan Buruh Pabrik)

Selain itu, jadwal kerja yang sangat padat, tuntutan harus bekerja pada shift malam, waktu istirahat yang tidak cukup dan kurangnya asupan nutrisi dalam makanan sehari-hari, juga semakin meningkatkan risiko mengalami stres pada buruh. Oleh karena itu, para buruh sebaiknya harus lebih peduli memperhatikan kondisi kesehatannya mulai dari sekarang. (Baca lainnya: Buruh yang Sering Kena Sinar Matahari Jauh Lebih Sehat)

Meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja juga bisa dilakukan para buruh untuk mengurangi risiko stress. Dengan lingkungan kerja yang nyaman, biasanya akan lebih mudah untuk mengontrol stres. The American Council on Exercise menyebut ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan para buruh untuk meningkatkan kenyamanan dalam bekerja, sehingga bisa membantu mengontrol stress. Berikut dikutip dari US Health News.

1. Bersikap baik terhadap rekan kerja Anda.

Berusahalah untuk menciptakan kerja sama yang baik dengan rekan kerja, sehingga Anda bisa bekerja dengan nyaman. Saling pengertian juga sangat penting dalam bekerja.

2. Berkomunikasi secara jujur dan jelas.

Jika ada masalah yang terjadi dalam pekerjaan, bicarakanlah dengan baik dan atasilah dengan kepala dingin, bukan dengan perasaan frustrasi yang bisa memancing rasa stres.

3. Fokus pada kesempatan yang positif.

Jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal dalam pekerjaan yang membuat Anda kecewa, karena dapat mempengaruhi suasana hati. Lebih baik pikirkan saja hal-hal yang positif.

(Baca selanjutnya di halaman 2)

4. Olahraga, istirahat dan makanan juga penting.

Melakukan olahraga secara teratur, banyak tidur atau beristirahat, dan mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi yang cukup juga dapat menjaga pikiran agar terus positif.

5. Cari pekerjaan baru jika memungkinkan.

Jika lingkungan pekerjaan Anda yang tidak nyaman itu sudah tidak bisa lagi diubah, tidak ada salahnya mencoba pekerjaan lain. Ini mungkin terasa sangat berat bagi kebanyakan buruh. Tapi, jika Anda memiliki keterampilan, tentu peluang semakin besar.

Sebagai tambahan penting, berserikat lah:

6. Jadikan serikat untuk memecahkan persoalan

Serikat pekerja yang baik adalah serikat yang dapat menjadi wadah memperjuangkan hak-hak buruh. Namun tidak sedikit pula serikat pekerja yang malah menambah masalah karena lebih mementingkan kepentingan pengusaha. Di sini lah anggota harus memiliki peran aktif untuk mengontrol serikat dan memastikan jalannya sesuai dengan kepentingan seluruh anggota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *