Puluhan Buruh Pabrik di Pasuruan Keracunan Nasi Kotak

0

Solidaritas.net | Pasuruan – Hanya beberapa hari setelah kasus keracunan nasi pecel yang dialami oleh puluhan buruh pabrik garmen di Sleman, Yogyakarta, Rabu (21/01/2015) lalu, sekarang terjadi lagi kasus keracunan makanan yang menimpa para buruh. Dalam kasus keracunan yang terbaru ini, para buruh tersebut mengalami keracunan setelah memakan nasi kotak. Makanan itu sendiri merupakan jatah bagi para buruh yang disediakan manajemen pabrik.

buruh pabrik keracunan makanan
Buruh keracunan dibawa ke rumah sakit. Kredit: Detik.com / Muhajir Arifin.

Puluhan buruh yang mengalami keracunan nasi kotak itu bekerja di salah satu pabrik alat musik, PT Yamaha Musik Produk Indonesia (YPMI), di kawasan industri PIER, Pasuruan, Jawa Timur. Mereka mengalami keracunan setelah memakan jatah nasi kotak yang biasa mereka konsumsi setiap harinya, pada Rabu (28/01/2015). Para buruh korban keracunan itu merasakan sakit di perut setelah makan nasi kotak itu, hingga mengalami muntah-muntah.

Menurut salah seorang buruh yang menyaksikannya, Ani Susilowati, peristiwa keracunan itu bermula ketika sekitar 30 buruh yang masuk pada jadwal kerja shift malam sedang istirahat dan mengonsumsi nasi kotak yang disediakan oleh pihak manajemen pabrik, pada Selasa (27/01/2015) malam. Namun, pada pagi harinya saat selesai bekerja dan akan pulang ke rumah, mereka mengalami perut mulas, kepala pusing dan mual-mual, hingga pingsan.

“Ada yang pingsan, sehingga banyak yang panik,” ungkap Ani seperti dikutip dari Detik.com.

Para korban keracunan itu pun langsung dilarikan sejumlah buruh lainnya dan paramedis ke RSUD Bangil, Pasuruan. Mereka kemudian mendapat perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Karena banyaknya korban, kepanikan pun terjadi di ruangan IGD rumah sakit tersebut. Sejumlah petugas kesehatan mondar-mandir di di ruangan IGD untuk menangani korban. Dari sekitar 30 korban, 13 orang di antaranya harus mendapat perawatan intensif.

“Sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, sedangkan ada 13 orang lainnya yang masih dirawat,” tambah Ani yang ikut mengantarkan para korban keracunan itu ke RSUD Bangil.

Salah seorang petugas medis di RSUD Bangil, dr Windarti, ikut menambahkan bahwa para buruh yang menjadi korban tersebut mengalami keracunan yang memang disebabkan oleh asupan tidak sehat dari nasi kotak yang mereka makan. Sehingga menyebabkan sakit perut.

“Dampaknya mengalami mual dan muntah-muntah,” jelas dr Windarti saat ditemui di IGD.

Untuk menyelidiki kasus keracunan makanan tersebut, para petugas dari Kepolisian Resor Pasuruan pun melakukan pendataan dan meminta keterangan dari korban keracunan. Para petugas kepolisian juga akan melakukan penyelidikan dengan melakukan uji lab terkait nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut, untuk diketahui kebenarannya.

Sementara itu, pihak manajemen pabrik sendiri belum bersedia memberikan penjelasan terkait peristiwa keracunan massal tersebut yang telah menimpa para pekerjanya tersebut.

Sebelumnya, puluhan buruh salah satu pabrik garmen di Sleman juga mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang disediakan pabrik. Akibatnya, para buruh yang keracunan nasi pecel itu terpaksa harus dibawa ke RS Panti Nugroho Sleman dan masuk ruang IGD. Sekitar 70 orang menjadi korban dalam peristiwa keracunan itu dan 59 orang harus dirawat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *