Solidaritas untuk Jopi Desak Aparat Usut Kasus Pembunuhan Jopi dalam 7 Hari

0

Solidaritas.net, Jakarta – Hingga saat ini, penyelidikan kasus pembunuhan aktivis lingkungan, Jopi Peranginangin belum juga menemukan titik terang. Padahal, kasus ini sudah berlalu lebih dari seminggu, sejak aktivis Sawit Watch itu ditusuk oleh orang tak dikenal di depan kantor Habibie Center, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2015). Oleh karena itu, koalisi Solidaritas untuk Jopi pun mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus pembunuhan itu.

solidaritas jopi
Solidaritas untuk Jopi. Foto: Walhi.

“Penyelidikan pembunuhan pada kawan Jopi harusnya bisa cepat terungkap karena saksi ada dan rekaman CCTV bisa dijadikan bukti pendukung. Tapi sampai hari ini masih belum jelas,” ujar Jefry Saragih, juru bicara Solidaritas untuk Jopi yang juga rekan Jopi di Sawit Watch, seperti dikutip Solidaritas.net dari situs www.solidaritasjopi.com, Selasa (2/6/2015).

Menurut Jefry, hukum seperti tidak bisa menyentuh para pembunuh yang menyebut dirinya tentara sebelum mengeroyok dan menusuk Jopi. Dia menyebut kasus ini seperti mundur ke zaman dulu, dimana aparat tentara bisa dengan bebas merepresi warga sipil, namun tidak selayaknya lagi terjadi setelah 17 tahun reformasi. Penyelidikan oleh polisi dan POM AL, yang seharusnya mengusut tuntas kasus pembunuhan Jopi itu, malah sangat lambat bekerja.

“Apakah kita mau kembali ke zaman Orde Baru, kan tidak. Apalagi sekarang TNI telah melakukan reformasi. Jadi kasus ini harus segera tuntas agar reformasi TNI bisa terus berjalan baik. Jangan sampai kasus ini menjadi preseden,” lanjut Jefry lagi menjelaskan.

Masih disampaikan Jefry, mengungkap dan menangkap pembunuh Jopi bukan saja keadilan bagi keluarga dan kawan sejawat dari Jopi sendiri. Namun, menurutnya, keadilan bagi Jopi juga menjadi sinyal kepada masyarakat bahwa rasa aman bisa dengan cepat dipulihkan dan hukum dapat ditegakkan kepada mereka yang telah menebar ancaman. Oleh karena itu, Solidaritas untuk Jopi pun menegaskan 4 tuntutan kepada aparat, yakni sebagai berikut:

  1. Dalam tempo 7 hari sejak hari ini, para pembunuh Jopi harus ditangkap dan diungkap ke publik.
  2. Hentikan merekayasa kasus ini lewat penggiringan opini lewat media dan fokus pada pencarian fakta lapangan.
  3. Bekerja secara transparan dan kooperatif agar keadilan tegak untuk Jopi dan keluarga korban.
  4. Mendesak pemerintah untuk menggelar persidangan sipil bagi para pelaku, meski mereka berprofesi militer.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengumumkan pelaku pembunuhan Jopi, yang diduga berdinas di AL, sedang membela diri saat kejadian. Dia menyebut kasus itu kecelakaan yang tidak disengaja. Namun, Solidaritas untuk Jopi langsung membantahnya, karena bisa mengaburkan fakta yang sesungguhnya.

“Bagaimana bisa disebut membela diri, sedangkan Jopi dalam posisi dikeroyok. Posisi tusukan juga dari belakang, dari punggung tembus ke paru-paru. TNI AL tidak boleh mengada-ada untuk menutupi kasus,” ujar Ratri Kusumohartono, juga dari Sawit Wacth.

Sementara itu, pada Sabtu (30/5/2015) siang, lebih dari 100 orang yang terlibat dalam Solidaritas untuk Jopi berkumpul untuk mengenang Jopi. Mereka melakukan aksi tabur bunga dan doa bersama di lokasi kasus pembunuhan Jopi di depan kantor Habibie Center.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *