Demo Buruh Tolak PP Pengupahan Diwarnai Tembakan Gas Airmata dan Penangkapan

0
penangkapan buruh
Salah seorang buruh yang ditangkapi dalam aksi penolakan PP Pengupahan, 30 Oktober 2015. Foto: Liputan6.com.

Solidaritas.net, Jakarta – Demo buruh menolak PP Pengupahan yang dilakukan di depan Istana Negara pada Jumat (30/10/2015), diwarnai dengan tembakan gas air mata serta penangkapan. Tembakan gas airmata tersebut membuat massa aksi kocar-kacir, 25 orang ditangkap oleh pihak kepolisian.

Polisi membubarkan paksa para demonstran karena dianggap telah melewati pukul 18.00 WIB. Sekitar satu jam buruh disemprot dengan water cannon, namun buruh berusaha bertahan sembari meneriakkan ‘Allahuakbar’.

Polisi langsung menembakkan gas airmata ke arah para demonstran. Tembakkan ini cukup membuat buruh kocar-kacir karena kesakitan menahan pedih. Mereka menggunakan pasta gigi (odol) untuk mengusir perih di mata. Dua orang buruh terkulai lemas usai polisi menembakkan gas air mata.

Belum puas karena masih ada demonstran yang bertahan, polisi pun menangkapi para demonstran tersebut. Bersama kedua pengacara/asisten pengacara LBH Jakarta, sebanyak 23 buruh juga ditangkap. Mereka menjadi korban kekerasan kepolisian, mereka ditangkap dengan brutal, diseret, dipukul, bahkan hingga kepalanya robek. Mobil komando yang digunakan untuk orasi, dirusak oleh polisi.

Dua orang pengabdi bantuan hukum LBH Jakarta yang ditangkap yaitu Tigor dan Obed. Pada saat itu keduanya sedang bertugas untuk mendampingi aksi buruh juga, mereka ikut dipukul oleh polisi ketika sedang menggunakan telepon genggamnya untuk mendokumentasikan peristiwa aksi. Selain dipukul, keduanya juga diseret oleh polisi ke dalam mobil dan polisi tetap melanjutkan pemukulan di dalam mobil.

Meskipun telah dijelaskan peran keduanya sebagai pendamping, polisi tetap melakukan kekerasan tersebut. Sampai Sabtu (31/10/2015) sekitar pukul 06.11 WIB, keduanya sedang berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Keduanya masih dalam keadaan memar dan luka-luka pada kepala, wajah, dan perut.

Menanggapi hal itu, salah seorang massa aksi yang juga merupakan koordinator FSP2KI wilayah Jawa Barat, Bambang Tambora menuntut, agar pihak kepolisian segera membebaskan rekan-rekannya. Ia mengecam, apabila rekan-rekannya tidak segera dibebaskan maka tidak ada pilihan lain selain melawan kebrutalan kepolisian. Berikut nama-nama yang ditahan dalam aksi kemarin:

1. Tigor Gempita Hutapea LBH Jakarta
2. Obed Sakti Andre Dominika LBH Jakarta
3. Dian FBLP
4. Asmir FPBI
5. Jaro FSPMI Bekasi
6. Galitha FSBTPI
7. Sitar FSBTPI
8. Sari FSBTPI
9. Wildan SPSI Karawang
10. Yani SPSI Karawang
11. Supomo SPSI Karawang
12. Wandi FSBTPI
13. Wahyuni SPSI Karawang
14. Mingfon FSBTPI
15. Taufik FSPM Tangerang
16. Hadi Riswadi SPN DKI Jkt
17. Hasim FMK
18. Ahmad Noval FSPMI Bekasi
19. Lasmi FSPMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *