Kacaunya Anggapan Pembantaian Salim Kancil Mirip Gaya Pembunuhan PKI

0
pembantaian salim kancil
Jasad Salim Kancil yang dibuang di pinggir jalan oleh para pembantainya, 26 September 2015.

Solidaritas.net, Jakarta – Sebuah media online Lingkarannews.com [1], menyebutkan dengan melihat dan membaca peristiwa pembunuhan Salim Kancil yang menolak keberadaan tambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang mirip dengan gaya yang dicontohkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Padahal, kabar tragedi 1965/1966 yang menuding PKI sebagai pelakunya belum bisa dibuktikan kebenarannya dan bisa jadi tudingan tersebut hanyalah bagian dari pemutarbalikkan sejarah yang sesungguhnya.

“Adanya tim 12 untuk menjemput dan menghabisi, adanya penggunaan senjata tumpul dan senjata tajam oleh sekelompok orang terorganisir, adanya list atau daftar target yang harus dieksekusi, dan terakhir penyerangan yang dilakukan bersamaan dan dibawa ke balai desa (seolah tindakan ini adalah hal yang wajar dan tidak melawan hukum). Apakah semua bisa merasakan adanya kemiripan gaya dan caranya (PKI)?,” tulis Lingkarannews.com.

Tulisan yang dibagikan di group SEKBER BURUH oleh pemilik akun Facebook Ratno itu langsung mendapat berbagai tanggapan dari Facebooker yang aktivis.

“Bisa-bisanya korbannya kaum tani, musuhnya kapitalis, malah pembunuhannya dicap sama dengan gaya PKI? Memang lingkaran news, pribumi news, peka news, serta nyas-nyus nyas-nyus lainnya, alias domain blog yang dijadikan .com cukup dengan bayar seratus dua ratus ribu serta menyamar seperti situs berita profesional asli, adalah bigot-bigot sayap kanan yang ingin selalu membingkai tiap peristiwa dengan membelokkannya ke arah reaksioner. Setali tiga uang dengan persona reaksioner macam Jonru,” tulis akun Leon Kastayuda.

Jika merujuk pada peristiwa pembantaian 65, justru orang-orang PKI dan yang dituduh PKI yang dibantai pada masa itu. Ahli sejarah Benedict Anderson memperkirakan 500 sampai 1 juta orang tewas dalam pembantaian yang digerakan oleh tentara. Sarwo Edhie Wibowo yang kala itu berpangkat kolonel yang menjadi komandan RPKAD mengakui tak kurang dari 3 juta korban tewas dibantai. [2]

Sementara itu, Alm mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dalam sebuah film dokumenter berjudul ‘Mass Grave’ menyebutkan bahwa aksi anti komunis yang kemudian berubah menjadi pembantaian massal ratusan bahkan jutaan jiwa, tak bisa dipungkiri adalah andil umat Islam kala itu juga cukup besar.

“Kesalahpahaman tentang pelarangan komunisme sangat kuat di sini. Mereka marah ketika saya mengatakan kita harus melupakannya. Kita seharusnya merubahnya dengan cara membedakan antara ideologi dan institusi. Jadi kalau mereka melarang PKI hanya itulah yang dapat mereka lakukan dan itu terserah mereka. Tapi melarang ideologi atau atau pemikiran adalah sia-sia” kata Gus Dur.

Pembunuhan Salim Kancil justru mirip dengan pembantaian 65 di mana preman digerakkan oleh tentara yang berkuasa untuk membantai aktivis buruh dan tani baik yang anggota PKI maupun yang dituduh PKI. Penyiksaan Salim Kancil yang mengambil lokasi di balai desa menjadi buktinya. Belakangan, Kades Selok Awar-Awar Hariyono ditetapkan sebagai tersangka dalang pembunuhan Salim Kancil.

Pembunuhan Salim Kancil juga dengan sukses membuat masyarakat di sekitarnya trauma sampai-sampai saat warga yang melihat aksi pembantaian di balai desa itu, ketakutan dan kabur. Bayangkan pembantaian Salim Kancil yang dikeroyok, disetrum, disiksa, lehernya digergaji dan kepalanya ditimpuk batu, dilakukan dalam skala besar kepada 3 jutaan orang dengan berbagai menu penyiksaan yang sama dan bahkan lebih keji. Bayangkan pula kengerian dan teror yang ditebarkannya. Jika Anda sudah membayangkannya, seperti itulah kengerian pembantaian tahun 65 yang sampai sekarang belum ada pengadilannya.

 

Catatan kaki:

[1] http://lingkarannews.com/pembunuhan-aktivis-anti-tambang-di-lumajang-mirip-peristiwa-tahun-1965-oleh-pki/

[2] http://www.merdeka.com/peristiwa/sarwo-edhie-jangan-berikan-leher-kalian-gratis-pada-pki.html https://www.facebook.com/groups/221411941285530/permalink/905123272914390/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *