100an Petani Karawang Blokir Tol Jakarta-Cikampek

Aksi SPETAK memblokir tol Jakarta-Cikampek.
Foto: Dakta Karawang
100an petani yang menamakan dirinya SPETAK (Serikat Petani Karawang) melakukan pemblokiran tol Jakarta-Cikampek di KM 44 perbatasan Cikarang-Karawang. Petani menggunakan ranting dan ban yang dibakar untuk menghentikan arus lalu lintas di jalan tol.
Aksi ini dipicu karena masalah sengketa tanah yang berlarut-larut. Dalam selebarannya, Korlap aksi, Moris Moy Purba, SH, mengatakan bahwa Agung Podomoro Land adalah perusahaan kotor yang menindas para petani.

Para petani dikriminalisasi dan diintimidasi melalui tangan pejabat dan para penegak hukum untuk menindas petani. Selain itu, jasa para preman juga sering dipakai untuk menindas para petani.
SPETAK menuntut sertifikasi tanah-tanah petani di tiga desa di Karawang, yakni Wanaraja, Wanakerta dan Marga Mulya.
Petani merasa selama ini proses pembebasan lahan terkesan tidak wajar. Agung Podomoro menyerobot tanah warga, padahal ganti rugi yang dijanjikan belum cair. Petani juga menuntut Presiden SBY memperhatikan kasus mereka dan menindak tegas aparat yang bermain dalam kasus tanah untuk membela Agung Podomoro.
Polisi menembakkan water canon dan gas air mata ke arah petani. Petani melawan dengan lemparan batu dan tak mundur dari jalan tol.
Pemblokiran ini mengakibatkan kemacetan jalan sepanjang 40 km ke arah Jakarta dan 10 km ke arah Bandung. Jalur alternatif Karawang-Kedungwaringin dibuka untuk mengalihkan kendaraan dari tol.
Namun, banyak supir truk yang memilih tidak melewati jalur tersebut, tapi memarkir kendaraannya di tepi jalan. Mereka menunggu sampai jalan tol kembali dibuka.
Jam 12, jalan berhasil dibuka setelah polisi melakukan pendekatan persuasif terhadap para petani.

Tinggalkan Balasan