Solidaritas.net – Ternyata kasus kesehatan kerja dan kematian akibat pekerjaan tidak hanya banyak terjadi di negeri-negeri miskin dan berkembang. Tetapi, di negeri-negeri kaya dan sudah maju sekalipun juga banyak terjadi masalah kesehatan kerja dan kematian pada para buruh pabrik. Jika soal keselamatan kerja tidak diperhatikan dengan serius, maka kematian akibat pekerjaan bisa terjadi kapan dan di mana saja, di negeri maju sekalipun.
Itulah yang terjadi di Inggris, salah satu negeri maju di benua Eropa. Dikutip dari The Guardian, sebanyak 1,1 juta pekerja di negeri Ratu Elizabeth itu menderita penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Dari jumlah itu, sebanyak 13 ribu pekerja tewas setiap tahunnya akibat penyakit tersebut. Data ini dirilis Health and Safety Executive (HSE), sebuah badan eksekutif yang mengawasi kesehatan dan keselamatan kerja di Inggris yang mengeluarkan data statistik Uni Eropa hasil Survei Angkatan Kerja yang diisi oleh responden sebanyak 44.000 rumah tangga.
“Para pembunuh terbesar, sejauh ini, adalah beberapa jenis kanker yang disebabkan oleh pekerjaan atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Karena sebagian besar penyakit ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, maka data kematian pada tahun ini sebagian besarnya masih merupakan hasil dari kondisi tempat kerja di masa lalu,” tulis The Guardian melalui websitenya yang melansir hasil survei tersebut beberapa waktu lalu.
Beberapa jenis kanker yang banyak menyerang para pekerja tersebut adalah kanker paru-paru yang disebabkan oleh asbes, silika, asap dari mesin diesel, dan minyak mineral, serta kanker payudara akibat dari kerja shift dan kanker mesothelioma (terjadi pada jaringan yang melapisi paru-paru) yang juga disebabkan asbes. Masih menurut HSE, jumlah pekerja yang menderita dan tewas akibat penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan itu diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai puncaknya pada akhir dekade ini.
Selain itu, sebanyak 148 pekerja juga tewas di tempat kerjanya dalam setahun terakhir di Inggris, atau rata-rata 0,5 kematian per 100.000 pekerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 orang di antaranya adalah pekerja di luar ruangan yang tewas akibat polusi lingkungan. Pekerjaan paling berbahaya ada di sektor industri, di mana bidang konstruksi, pertanian, limbah dan daur ulang menyumbang 39, 29, dan 10 kasus cedera fatal pada buruh.
Sementara itu, ada pula 78.222 laporan cedera tidak fatal yang dialami pekerja di Inggris pada tahun lalu, atau rata-rata sebanyak 311,6 kejadian per 100.000 pekerja. Seperempat dari jumlah tersebut kasus luka berat, yang paling sering terjadi akibat slip, perjalanan atau jatuh dari ketinggian. Berdasarkan semua catatan itu, jika saja ada kompetisi tingkat kesehatan dan keselamatan kerja yang berakibat pada kematian, maka Inggris akan keluar sebagai juara tiga di benua Eropa mengalahkan Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol.
Oleh karena itu, memang sangat penting untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, tetapi para buruh pun harus bisa menjaga kesehatan dan keselamatannya sendiri selama bekerja. Namun, jika perusahaan mengabaikan hal ini, maka buruh berhak untuk menuntutnya, karena perusahaan memang harus bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerjanya.