Solidaritas.net – IOM X menyelanggaraakan kampanye ‘Happy Home’ bekerja sama US Agency for International Development (USAID), dengan menggelar nonton video bersama tentang kisah kehidupan pekerja rumah tangga (PRT) dari sejumlah negara Asia Tenggara, di Jakarta, Rabu (25/05/2016).
|
Pekerja rumah tangga. (Sumber: Wikipedia) |
Melalui acara tersebut, IOM X menyayangkan masih banyak PRT di dunia yang diekploitasi jasanya. Bahkan, kebanyakan yang terjadi mereka sama sekali tak dianggap sebagai kelas pekerja, tetapi malah diperlakukan sebagai kelas budak.
“Kampanye ini bertujuan untuk mencegah eksploitasi terhadap PRT di kawasan Asia Tenggara. Video berdurasi 22 menit ini membawa pesan kepada pengguna jasa, bahwa hubungan positif dengan PRT yang didasari rasa saling percaya dan komunikasi yang baik dapat menciptakan rumah yang nyaman,” ungkap Ketua Program IOM X, Tara Dermott dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari Okezone.com, Kamis (26/05/2016).
Ada tiga video yang diputar dalam acara tersebut. Para PRT yang disebut juga pekerja domestik itu dipekerjakan di rumah tanpa kenal waktu dan hari libur, demi mendapatkan penghasilan. Bahkan, mereka ada yang tersiksa, bekerja berat dengan gaji rendah, hingga sampai tidak dibayar upahnya, termasuk terjerat utang dan tidak diberi kebebasan bergerak.
“Yang paling parah, untuk ke kamar mandi saja mereka harus izin, terdampak kekerasan psikologis dan fisik. Belum lagi tidak mendapatkan tempat beristirahat dan makanan yang layak, mengalami kekerasan seksual, pemerkosaan, dan tidak diberi layanan kesehatan, serta dipantau kerjanya melalui kamera pengawas,” tambah Tara lagi memberi keterangan.
Diperkirakannya, ada sekitar 52 juta PRT di seluruh dunia, dimana sebanyak 41 persen tercatat berada di wilayah Asia Pasifik. Masih menurut Tara, sekitar 1,9 juta PRT di Asia Pasifik mengalami eksploitasi. Sayangnya, permasalahan mereka sulit untuk diidentifikasi, karena terjadi secara tersembunyi di dalam rumah-rumah majikannya. Diperkirakan, ada sekitar 52 juta. Oleh karena itu, kampanye ‘Happy Home’ diharapkan bisa mendorong pemerintahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan perlindungan kepada PRT yang bekerja di dalam maupun luar negeri. Sehingga, tidak akan terjadi lagi permasalahan PRT yang tereksploitasi di sektor rumah tangga, dan keluarga lebih bahagia. (adk)
Menyukai ini:
Suka Memuat...