Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BNP2TKI) telah menempatkan 148.285 orang ke sejumlah negara tujuan. Para buruh migran Indonesia (BMI) tersebut dikatakan 65 persen memiliki latar belakang pendidikan SD dan SMP.
Servulus Bobo Riti mengungkapkan, para BMI tersebut tersebar di kawasan Asia Pasifik, Amerika, Timur Tengah dan Eropa. Berdasarkan data yang ada bahwa penempatan BMI keluar Negeri di bagi kedalam dua sektor yakni sektor formal dan informal.
Dari total BMI yang sudah ditempatkan, jumlah BMI yang bekerja di bidang formal mencapai 83.943 orang sedangkan TKI yang bekerja di bidang informal sebanyak 64.342 orang.
“Terbesar mereka berasal dari 5 daerah yaitu Jawa Barat sebanyak 31.027 orang, Jawa Tengah sebanyak 29.394 orang, Jawa Timur 27.381 orang, Nusa Tenggara Barat 23.859 orang, Sumatra Utara 11.952 orang. Berdasarkan Kabupaten/Kota yaitu tertinggi Kabupaten Lombok Timur 10.621 orang, Indramayu 10.390 orang, Lombok Tengah 6.917 orang, Cirebon 6.408 orang, dan Cilacap 5.448 orang,” ujar Servulus Bobo Riti di kantornya (28/9).
Selain itu, BNP2TKI juga mencatat dari 26 Negara yang paling banyak terdapat TKI 10 diantaranya yaitu Malaysia sebanyak 60.624 orang, Taiwan 48.737 orang, Hong Kong 9.687 orang, Singapore 11.175 orang, Saudi Arabia 10.006 orang, Brunei Darussalam 5.416 orang, Korea Selatan 4.266 orang, United Arab Emirates 1.937 orang, Oman 718 orang, dan Qatar 794 orang.