Aksi May Day di Turki Bentrok, 140 Demonstran Ditangkap

Solidaritas.net, Turki Demo buruh dalam rangka memperingati May Day yang berlangsung di Istanbul, Turki berujung bentrok. Sebanyak 140 demonstran ditangkap akibat melawan terhadap larangan yang diperintahkan oleh presiden Recep Tayyip Erdogan.

may day turki
Aksi May Day di Turki dihujani dengan tembakan gas air mata. Foto: News.yahoo.com.

Sebelumnya, pemerintah Turki telah mewanti-wanti buruh agar tidak menggelar aksi protes “anarkis”. Presiden Erdogan juga menyatakan bahwa di daerah Taksim hanya aksi damai yang diperbolehkan berlangsung tanpa ada provokasi karena menurutnya demonstrasi buruh anarkis adalah tindakan teroris, Dia khawatir peristiwa kerusuhan tahun 2013 terjadi kembali.

Peristiwa tersebut terjadi seiring munculnya kritikan yang mengatakan bahwa Pemerintah Presiden Erdogan kian otoriter jelang pemilu parlemen juni mendatang.

Seperti yang dilansir CNN Indonesia, politisi oposisi, Mahmut Tanal mengatakan “Rakyat ingin mengekspresikan masalah mereka, tapi pemerintah tidak ingin mendengar masalah itu didengar menjelang pemilu,”

Saat bentrok berlangsung, para demonstran ditembaki polisi menggunakan gas airmata sedangkan demonstran membalasnya dengan melempari batu dan botol bahkan menggunakan kembang api. Akibatnya, wilayah perbelanjaan dari Istikal menuju Taksim mendadak sepi, toko-toko ditutup dan helikopter milik polisi berputar-putar di udara.

Daerah ini menjadi jauh berbeda dengan sebelumnya dimana banyak bangunan kafe dan hotel yang biasanya ramai. Kini, bangunan tersebut pun mendadak sepi, hanya bus polisi, ambulans dan truk siaran yang memadati jalanan Taksim. Transportasi publik di Istanbul pun tiddak beroperasi dengan alasan keamanan.

Erdogan adalah presiden ke 12 di Negara Turki yang dikenal kejam. Pada tahun 2014 lalu ia dikecam dan diberitakan sebagai pembunuh dimedia lokal di Turki karena kerap menggunakan kekerasan terhadap para demonstran. Saat itu anak-anak yang hendak membeli roti tewas tertembak gas airmata milik polisi yang sedang mengamankan demonstran.

Saat ia menjabat sebagai perdana menteri, diberitakan bahwa dirinya akan melakukan pemblokiran terhadap Facebook dan Youtube (6/3/2014). Ia memusuhi media sosial karena percakapannya terekam dan di unggah lewat Youtube dimana pada rekaman tersebut menggambarkan bahwa dirinya adalah pemimpin korup. Namun. ia mengelak, dan mengatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu upaya menggulingkan pemerintahannya, dilansir dari Dw.de.

Bahkan, pada saat itu Turki mengeluarkan UU Internet yang menjamin wewenang Kementrian Telekomunikasi untuk menyensor muatan tertentu di internet tanpa harus melalui pengadilan.

Tinggalkan Balasan