Aksi Solidaritas Mary Jane Dibubarkan Polisi, Peserta Aksi Alami Patah Jari

Solidaritas.net, Jakarta Aksi solidaritas yang dilakukan oleh beberapa elemen seperti aktivis, mahasiswa, buruh migran, buruh pabrik dan LSM di depan Gedung Istana Merdeka Jakarta, Senin(27/4/2015) malam, dibubarkan paksa oleh pihak Kepolisian hingga mengakibatkan salah satu peserta mengalami patah jari hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

polisi bubarkan paksa aksi mary jane
Polisi membubarkan paksa aksi 1000 lilin untuk Mary Jane.

Aksi solidaritas ini dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap Mary Jane Veloso, korban human trafficking/perdagangan manusia yang justru akan dieksekusi mati karena tertangkap membawa heroin saat berada di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

Aksi Solidaritas yang dilakukan dengan menggelar aksi 1000 lilin dan doa bersama ini diawali dengan membentangkan spanduk dan poster “Save Mary Jane” serta menyalakan lilin sebagai simbol solidaritas dan doa untuk buruh migran yang terancam hukuman mati. Saat aksi berdoa bersama akan dimulai, tiba-tiba datang pihak kepolisian untuk membubarkan, namun melalui proses negosiasi, aksi berdoa bersama tersebut dapat berlanjut dan diberi waktu 10 menit.

Setelah doa selesai, polisi d membubarkan aksi ini secara paksa.Polisi mengambil spanduk dan menyita peralatan aksi. Aksi saling dorong antara massa aksi dengan pihak kepolisian mengakibatkan jari seorang peserta aksi dari Ardanary Institute, bernama Lily, patah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Saint Carolus Jakarta.

Seperti yang dilansir buruhmigran.or.id,  “Aksi malam ini dibubarkan paksa oleh polisi. Sudah tertutup hati pak Jokowi. Membunuh Mary Jane sama artinya Presiden Jokowi menghilangkan harapan kita untuk membebaskan 278 buruh migran terancam hukuman mati. Kekerasan dilakukan oleh polisi dalam aksi doa bersama tersebut menyebabkan salah satu peserta tangannya patah,” ungkap Koordinator Jaringan Buruh Migran Indonesia yang tergabung dalam aksi solidaritas tersebut, Sringatin.

Dalam aksi solidaritas tersebut, massa juga mendesak Jokowi agar serius melakukan diplomasi bilateral untuk menyelamatkan 278 Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terancam hukuman mati di luar negeri.

https://youtu.be/AhcZc4h6YI4

Tinggalkan Balasan