Bila penghapusan kepemilikan pribadi bisa dilakukan dengan jalan damai, kita lebih memilih jalan demikian.
Tapi mereka juga melihat bahwa perkembangan proletariat di hampir semua negeri beradab telah dilindas dengan kejam, dan bahwa dengan cara ini musuh-musuh proletariat telah dan sedang bekerja untuk menentang revolusi dengan kekuatan mereka. Bila proletariat tertindas pada akhirnya terdorong ke dalam revolusi, maka kita harus membela kepentingan kaum proletar dengan perbuatan sebagaimana sekarang kita membela mereka dengan perkataan.
Apa mungkin kepemilikan pribadi dihapuskan dengan sekali pukul?
Tidak, seperti halnya tenaga-tenaga produktif yang ada tidak bisa dilipatgandakan hingga tingkatan yang niscaya bagi penciptaan sebuah masyarakat yang lebih egaliter (setara). Yang paling mungkin, revolusi proletarian akan mentransformasi masyarakat yang ada sekarang secara berangsur-angsur dan akan mampu menghapuskan kepemilikan pribadi ketika alat-alat/sarana-sarana produksi tersedia dalam jumlah yang memadai.
Bagaimana kelak jalannya revolusi ini?
Pertama dan terutama, revolusi ini akan mendirikan sebuah konstitusi yang demokratik, yang akan menampung kepentingan kekuasaan proletariat langsung atau tidak langsung proletariat. Langsung di Inggris, di mana kaum proletar telah menjadi mayoritas rakyat. Tidak langsung di Prancis dan Jerman, di mana mayoritas rakyat tidak hanya terdiri dari kaum proletar, tetapi juga kaum tani kecil dan borjuis-kecil yang sedang menjalani proses tergelincir menjadi proletariat, yang semakin lama semakin bergantung dalam semua kepentingan politik mereka pada proletariat, dan yang oleh karena itu harus segera menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan proletariat. Mungkin ini akan mengharuskan sebuah perjuangan yang kedua, tapi hasilnya hanyalah kemenangan proletariat.
Demokrasi akan menjadi sama sekali tak bernilai bagi proletariat bila tidak segera digunakan sebagai alat untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang diarahkan melawan kepemilikan pribadi dan menjamin penghidupan proletariat. Langkah-langkah utama, yang timbul sebagai akibat yang niscaya dari relasi-relasi yang ada, adalah sebagai berikut:
i. Pembatasan kepemilikan pribadi melalui penarikan pajak progresif, pajak-pajak warisan yang tinggi dan pinjaman-pinjaman yang dipaksakan, serta lain-lainnya.
ii. Pengalihan bertahap atas para tuan tanah, industrialis, juragan-juragan kereta api dan pemilik-pemilik kapa/pesawatl, dan alat-alat/sarana-sarana transportasi lainnya, sebagian melalui persaingan dengan industri negara, sebagian secara langsung melalui kompensasi dalam bentuk surat-surat obligasi.
iii. Pengorganisasian kerja atau lapangan pekerjaan bagi kaum proletar pada tanah-tanah milik publik, di pabrik-pabrik dan bengkel-bengkel, dengan menghapuskan persaingan di antara para pekerja dan dengan mewajibkan para pemilik pabrik, sejauh mereka masih ada, untuk membayar upah yang sama tinggi dengan mereka yang dibayar oleh negara.
iv. Suatu kewajiban yang setara pada semua anggota masyarakat untuk bekerja Pembentukan jajaran industri, khususnya untuk pertanian.
v. Sentralisasi uang dan kredit ke dalam tangan negara melalui sebuah bank nasional dengan kapital negara, dan penghapusan secara bertahap semua bank swasta dan bankir.
vi. Pembangunan pabrik-pabrik nasional, bengkel, rel kereta, kapal/pesawat; menggarap tanah-tanah yang baru untuk pertanian dan meningkatkan pengolahan pertanian di tanah-tanah yang telah digarap–semua sebanding dengan kapital dan tenaga kerja yang tersedia pada bangsa.
vii. Pendidikan untuk semua anak, sejak mereka bisa meninggalkan naungan ibunda, dan bagi yang masih berkehendak melanjutkan pendidikan dalam lembaga-lembaga yang didirikan dengan biaya nasional. Pendidikan dan produksi harus diselaraskan.
viii. Pembangunan, di tanah-tanah publik, bangunan-bangunan besar sebagai tempat-tempat kediaman bersama bagi kelompok-kelompok warga yang terlibat baik dalam industri maupun pertanian, dan memadukan dalam gaya hidup mereka faedah-faedah dari kondisi-kondisi pedesaan dan perkotaan dan, pada saat yang sama, menghindari ketidakseimbangan dan kekurangan-kekurangan dari masing-masing.
ix. Penghancuran semua pemukiman yang tidak sehat dan buruk di distrik-distrik perkotaan.
x. Pengkonsentrasian semua alat transportasi di tangan bangsa.
Tentu saja mustahil untuk melaksanakan semua kebijakan ini sekaligus. Tapi yang satu akan selalu membawa yang lain-lain sebagai akibatnya. Sekali serangan radikal pertama telah dilancarkan terhadap kepemilikan pribadi, proletariat akan mendapati dirinya dalam keharusan untuk melangkah lebih jauh, untuk semakin mengkonsentrasikan ke dalam tangan negara semua kapital, semua pertanian, semua transportasi, semua perdagangan. Semua langkah yang terdahulu diarahkan pada tujuan ini; dan mereka akan menjadi bisa dipraktekkan dan bisa dikerjakan dengan mudah, sanggup memproduksi efek-efek sentralisasi mereka persis hingga pada tingkatan di mana proletariat, melalui kerjanya, melipatgandakan tenaga-tenaga produktif negeri.
Akhirnya, ketika semua kapital, semua produksi, semua perdagangan telah dipersatukan ke dalam tangan bangsa, kepemilikan pribadi akan lenyap dengan sendirinya, uang akan menjadi tidak berguna, dan produksi akan begitu meluas, dan manusia bisa begitu berubah, sehingga masyarakat akan mampu membuang apapun yang tersisa dari perilaku-perilaku ekonomi yang lama.
(E)