Bahan Kimia Berbahaya Bagi Daya Ingat Buruh

Solidaritas.net – Berbagai bahaya dalam pekerjaan selalu mengancam para buruh pabrik. Masalah terkait kesehatan dan keselamatan kerja ini bisa terjadi kapan saja pada setiap buruh pabrik. Namun, buruhdi sektor industri besar yang banyak bersentuhan langsung dengan bahan kimia memiliki risiko lebih besar untuk mendapat berbagai masalah kesehatan, sehingga diperlukan kewaspadaan penuh selama melaksanakan pekerjaannya.

buruh las
© Ehstoday.com

Tidak hanya bisa terserang berbagai penyakit berbahaya, terutama sejumlah jenis kanker, tetapi bahan kimia tersebut juga bisa mempengaruhi kesehatan otak dan pikiran para buruh pabrik. Seperti hasil salah satu penelitian yang dilakukan di Prancis, menyebut bahwa para pekerja yang terkena paparan langsung dari bahan kimia saat bekerja, ternyata memiliki risiko lebih besar mengalami masalah pada memori otaknya, dalam jangka waktu panjang.

“Orang-orang yang telah banyak terkena (bahan kimia) cenderung melakukan lebih buruk atau lebih lambat pada tugas-tugas kognitif tertentu daripada orang yang tidak terpapar. Larutan (bahan kimia) diserap oleh jaringan (di otak) dan menyebabkan penurunan tugas-tugas kognitif seperti daya ingat dan kecepatan proses berpikir,” jelas ketua tim peneliti Erika Sabbath dari Harvard School of Public Health, seperti dikutip dari US News Health.

Penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Neurology pada 13 Mei 2014 ini melibatkan sebanyak 2.143 pekerja yang sudah pensiun dari salah satu perusahaan utilitas nasional di Prancis, Electricite de France-Gaz de France. Para peserta penelitian yang rata-rata berusia 66 tahun itu melakukan sebanyak delapan tes yang berhubungan dengan daya ingat dan kemampuan berpikir mereka, sekitar 10 tahun setelah mereka pensiun dari pekerjaannya.

Dalam penelitian tersebut diketahui sebanyak 33 persen pensiunan tersebut telah terkena larutan klorin ketika masih bekerja, serta 26 persen terkena benzena dan 25 persen terkena larutan petroleum (minyak bumi). Hasilnya, mereka yang telah terkena bahan-bahan kimia itu dalam kadar tinggi memiliki risiko mencapai 18-54 persen lebih banyak untuk memiliki hasil tes berpikir yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang belum terkena.

Meski penelitian ini dilakukan pada mantan pekerja perusahaan listrik, namun hasilnya juga terkait dengan buruh pabrik yang pekerjaannya berhubungan dengan berbagai bahan kimia. Beberapa larutan lain, menurut US Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) seperti yang digunakan dalam industri terkait bahan pewarna dan perekat pada pakaian, plastik, obat-obatan, dan lainnya.

Namun, Sabbath menyebut penelitian yang menguji sejumlah hal terkait otak, seperti kemampuan beralih tugas, membuat hubungan dan “pemrosesan mental” ini tidak menunjukkan bahaya potensial dari bahan kimia secara spesifik. Meski begitu, para buruh pabrik harus tetap waspada dan berhati-hati dalam bekerja, selain juga kewajiban perusahaan untuk selalu melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.

“Gunakan masker jika Anda bekerja dengan salah satu bahan kimia ini, atau menggunakan cat atau tinner dengan bahan yang lebih aman. Tanggung jawab pengusaha untuk melindungi pekerja mereka secara baik dengan menghilangkan setiap paparan (bahan kimia), atau dengan menyediakan alat pelindung yang memadai bagi pekerja dan memastikan penggunaannya,” tambah Sabbath.

Tinggalkan Balasan