Bela Buruh, Mahasiswa Ternate Bakar Es Krim AICE

Mahasiswa di Ternate bakar kertas es krim Aice, di depan distributor AICE, (2/3/2020)

Bekasi – Sejumlah mahasiswa di Ternate, Provinsi Maluku Utara, melakukan aksi protes dan membakar bungkusan es krim AICE sebagai simbol protes, pada Senin (2/3/2020) di depan kantor distributor es krim Aice, PT. Cakrawala Samudra Biru (PT. CSB), di Kayu Merah, Ternate Tengah.

Protes tersebut sebagai solidaritas terhadap pemogokan ratusan buruh pabrik es krim Aice, PT. Alpen Food Industry, sejak 21 Februari-30 Maret 2020.

Baca: Mahasiswa di Ternate Akan Boikot Distributor Es Krim AICE Senin Besok

Pasalnya, pemogokan buruh terjadi karena sejak tahun lalu perundingan berulang kali selalu gagal mencapai kesepakatan dalam permasalahan upah. Permasalahan lainnya terkait nasib buruh hamil yang dipekerjakan pada malam hari hingga berakibat tingginya kasus keguguran dan kematian bayi.

“Selain menyengsarakan buruh, alasan lain dari pembakaran kertas es krim AICE ini adalah karena ada indikasi kebocoran amoniak yang diduga telah mencemari es krim AICE,” kata Kordinator Aksi, Aslan Sarifudin kepada Solidaritas.net.

Baca: Ratusan Buruh Es Krim Demo di Kantor Pusat AICE

Pencemaran itu kata dia, sudah pasti mengganggu kesehatan buruh, apalagi buruh hamil. “Itu pula yang menyebabkan ada sekitar 20 kasus keguguran dan 5 kematian bayi saat ibu hamil melahirkan,” kata dia mengutip rilis yang diterbitkan serikat pekerja.

Buruh hamil juga masih dipekerjakan shift malam, meskipun buruh berusaha meminta agar kerja non shift.

Pabrik es krim AICE, tambah Aslan, sedang melakukan penjajahan terhadap buruh yang bekerja. Sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi es krim selama kondisi buruh diperlakukan sewenang-wenang.

“Kita juga komitmen akan terus menyerukan boikot es krim Aice, selama nasib buruhnya tak semanis rasa es krimnya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan