Solidaritas.net, Karawang – Praktek mutasi memang sering ditemui dan digunakan oleh pengusaha untuk memberikan tekanan pada buruh. Seperti yang terjadi pada salah seorang buruh PT Daya Cipta Kemasindo (PT DCK), Dodi dimutasikan berulang kali karena dirinya berusaha mendirikan serikat. Padahal alasan Dodi berserikat sangatlah jelas, karena perusahaan tidak memberikan hak-haknya sebagaimana mestinya. Dodi, memilih serikat sebagai alat untuk memperjuangkan haknya.
Pada 23 September 2015 Dodi dimutasi dari PT DCK cabang Karawang ke PT DCK cabang Cibitung dengan alasan cabang Cibitung sedang membutuhkan tenaga kerja dan PT DCK Karawang sendiri sedang sepi orderan. Namun, setelah dua minggu Dodi bekerja di PT DCK Cibitung, ternyata PT DCK Karawang merekrut tenaga kerja baru. Selanjutnya, dari cabang Cibitung, Dodi kembali dimutasi ke PT DCK cabang Tangerang dengan alasan tenaga kerja Dodi lebih dibutuhkan di Tangerang.
Hal itu sangat membuat Dodi kecewa, ia selaku buruh yang ingin berserikat merasa bahwa perusahaan tengah menghalangi hak buruh untuk berserikat.
“Saya sangat kecewa dengan sikap manajemen yang anti serikat . Ini sangat merugikan kami para buruh, ingin berorganisasi dihalang-halangi oleh manajemen denga cara merumahkan buruh outsourching, memutasikan pengurus dan anggota kami, bahkan saya pun dimutasi,” katanya kepada Solidaritas.net, Sabtu(24/10/2015).
Sampai saat ini Dodi menolak mutasi tersebut, bahkan dirinya yang dimutasikan ke cabang Tangerang menolak untuk bekerja.
“Saya menolak karena jarak terlalu jauh dan tidak ada kompensasi . Dari tanggal 16 sampai sekarang saya belum masuk ke PT DCK cabang Tangerang,” ujarnya
Bambang selaku koordinator FSP2KI wilayah Jawa Barat membenarkan hal itu.
“Dodi dimutasikan dengan tidak mendapatkan kompensasi apa-apa. Bayangkan dengan upah total Rp. 2.987.000/bulan tanpa ada tunjangan apapun, kemudian dia dimutasi ke Tangerang dengan tidak diberi apa-apa,” jelasnya.
Diketahui, pada bulan Agustus Dodi bergabung bersama FSP2KI dan menjabat sebagai ketua serikat untuk FSP2KI PT DCK. Namun setelah serikat berdiri dan lewat sebuah foto salah seorang rekannya dipergoki berserikat. Akhirnya pada 11 September 2015 perusahaan mulai memutasikan buruh dengan alasan yang sama sekali tidak rasional. Berdasarkan penjelasan dari Dodi, buruh-buruh lainnya yang juga dimutasikan karena berserikat lebih memilih mengundurkan diri daripada harus dimutasi.