
Solidaritas.net, Hong Kong– Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh buruh migran Indonesia (BMI) yang bekerja di luar negeri masih saja banyak terjadi hingga saat ini. Berbagai macam masalah yang menjerat mereka menjadi alasan para pekerja yang sebagian besar adalah perempuan tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri, seperti dengan cara gantung diri. Salah satunya, baru-baru ini terjadi adalah kasus bunuh diri yang dilakukan seorang BMI di Hong Kong.
Menurut data-data yang diperoleh oleh pihak kepolisian Hong Kong dalam kasus bunuh diri BMI ini, tenaga kerja perempuan yang malang tersebut diketahui bernama Doyati yang berusia 42 tahun. Ia ditemukan telah tewas dalam kondisi tergantung di tangga darurat apartemen Lee Kee Building, Ngau Tau Kok, Hong Kong, Selasa (21/7/2015) pagi waktu setempat. Jasad Doyati pertama kali ditemukan oleh tetangga majikannya, yang pada saat itu kebetulan sedang melintas menggunakan tangga darurat di apartemen tersebut.
“Saksi kemudian membunyikan alarm kebakaran dan pengelola gedung menghubungi dinas pemadam kebakaran. Para petugas menurunkan jasad korban yang sudah tidak bernyawa. Kemungkinan besar, korban melakukan tindakan bunuh diri. Bukan dibunuh seperti informasi yang sempat beredar,” jelas juru bicara pihak kepolisian Hong Kong, seperti dikutip oleh Solidaritas.net dari portal Tribunnews.com, Sabtu (25/7/2015).
Berdasarkan laporan dari saksi, saat ia menemukannya, Doyati tergantung dengan kondisi lehernya terjerat selang penyiram air untuk pemadaman kebakaran. Namun, menurut pihak kepolisian Hong Kong, mereka belum mengetahui secara pasti apa latar belakang korban melakukan tindakan nekat tersebut. Meski begitu, dari hasil pemeriksaan sementara, antara lain merujuk kepada kesaksian majikan dan rekan-rekan korban sesama pembantu rumah tangga, Doyati disebut-sebut sedang mengalami stres karena didera masalah keuangan.
“Tapi tidak dijelaskan bentuknya seperti apa,” ujar juru bicara pihak kepolisian Hong Kong lagi, sembari menambahkan mereka juga sudah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Hong Kong untuk menyampaikan kabar duka tersebut pada keluarga korban di Tanah Air.
Baca juga: Masitoh, Buruh Migran 17 Tahun Tidak Diupah, 6 Tahun Disiksa
Namun, hingga saat ini, sama sekali belum diketahui bagaimana perkembangan kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Doyati tersebut. Soal apakah korban akan dipulangkan ke kampung halamannya, atau dimakamkan di Hong Kong juga belum ada informasinya.
Sementara itu, dilansir oleh situs koranmigran.blogspot.com, Doyati nekat melakukan aksi bunuh diri diduga karena terjerat hutang dari ‘leasing’. Saat ini, memang sangat banyak BMI di Hong Kong yang mengalami masalah keuangan karena jeratan hutang, akibat ‘leasing’ yang tanpa henti merayu mereka dengan uang, hingga akhirnya frustasi karena hutang. Uang pinjaman itu biasanya mereka investasikan dalam berbagai cara, namun kebanyakan adalah dalam sistem investasi multi level marketing, namun ternyata tak membuahkan hasil.