BPS Akui Upah Naik Tapi Daya Beli Turun

upah riil menurut bpjs

Solidaritas.net, Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin menyatakan, meskipun upah buruh naik pada Agustus 2015, namun daya beli buruh menurun. Diduga, hal itu terjadi karena upah riil buruh justru mengalami penurunan.

“Upah nominal harian buruh tani nasional dan upah buruh informal perkotaan cenderung naik. Akan tetapi upah riil yang menggambarkan perubahan daya beli justru menurun,” katanya di Kantor Pusat BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta , seperti dilansir dari metrotvnews.com, Selasa (12/9/2015).

Daya beli buruh tani pada Agustus 2015 turun. Upah riilnya pada Agustus 2015 turun sebesar 0,34 persen dibandingkan Juli 2015, yaitu dari Rp.37.887 menjadi Rp.37.757. Padahal, upah buruh tani pada Agustus 2015 rata-rata upah nominal buruh tani naik sebesar 0,12 persen dari Rp.46.572 menjadi Rp.46.629.

Hal serupa juga terjadi pada buruh informal perkotaan yang terdiri dari buruh bangunan (tukang bukan mandor), dimana upah mereka rata-rata naik 0,06 persen per hari dari Rp.80.293 menjadi Rp.80.342. Sedangkan upah riil mereka mengalami penurunan 0,33 persen dari Rp.66.216 menjadi Rp.66.000.

Upah riil pembantu rumah tangga juga turun 0,03 persen dari Rp.280.363 menjadi Rp.290.283.upah nominal. Padahal upah nominalnya mengalami kenaikan, rata-rata naik 0,36 persen per bulan, yaitu dari Rp.352.094 menjadi Rp.353.362 dengan

Sementara itu, upah riil buruh potong rambut wanita justru mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan upah nominal. Dimana upah nominal rata-rata naik 0,60 persen dari Rp.23.559 menjadi Rp.23.700 dan upah riil yang naik 0,21 persen dari Rp.19.429 menjadi Rp.19.470.

Seperti ditulis metrotvnews.com sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo pada bulan mei 2015 menjelaskan naiknya upah riil buruh tani mengindikasikan adanya penurunan tingkat kemiskinan di perdesaan, sedangkan naiknya upah riil buruh konstruksi mengindikasikan penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan. Perubahan upah riil, kata dia, menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh. Semakin tinggi upah riil, semakin tinggi pula daya beli upah buruh.

Tinggalkan Balasan