Solidaritas.net, Bekasi – Aksi puluhan ribu buruh Kabupaten Bekasi kembali jatuh korban, karena polisi bertindak represif. Sedikitnya 15 buruh digelandang ke pos dan kantor polisi, puluhan buruh dipukuli serta motornya dirusak, Jumat (21/11/2014).

Buruh yang terlibat dalam aksi berasal dari berbagai kawasan industri di Bekasi, seperti kawasan industri EJIP, Hyundai, Delta, Jababeka, MM2100 dan luar kawasan Warung Bongkok Cibitung. Mereka berdemo menuntut kenaikan upah. Di pagi hari, buruh sempat menutup akses tol Cikarang Barat, tapi hanya satu jam. Sabhara berhasil menghalau buruh dari jalan tol.
Setelah itu, kepolisian melakukan represi terhadap buruh di berbagai titik aksi yang berbeda.
Salah satu buruh yang terluka bernama Ade, buruh PT Indofood. Ia mengikuti rombongan buruh yang bermaksud pulang ke rumah, namun polisi mencegat mereka di lokasi yang tak jauh dari PT Tokai, Jababeka. Brimob membubarkan rombongan buruh tersebut. Mereka ditendang, dipukuli dan motornya dirusak. Abdul terkena tendangan salah satu polisi hingga terpental dan jatuh, kepalanya membentur trotoar. Saat ini, kondisinya kritis karena tulang tengkoraknya retak dan mengalami pendarahan hebat.
Polisi juga membubarkan paksa massa buruh yang berkumpul di perempatan PT Daido Metal, kawasan MM2100. Buruh dihalau agar masuk pabrik dan kembali bekerja. Puluhan motor buruh tergeletak di jalanan dan menjadi sasaran amuk polisi.
“Polisi menendang-nendangi motor kami,” kata salah satu buruh bernama Malik.
Beredar pula pesan berantai di Blackberry Messanger (BBM), ada tujuh buruh yang ditangkap. Mereka adalah A Mattalunru Marala, Nugraha Ramdan, Nono Kartono, Didit Purwanto, Yodi Hastanto, Taufik Susanto, dan Susilo Eko Purwanto yang dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Tapi sebenarnya di lapangan lebih dari itu.
Salah seorang buruh yang ditangkap, Amin, buruh yang bekerja di salah satu pabrik di kawasan Jababeka. Kini ia sudah dilepaskan, namun dirinya masih ingat saat diinjak-injak oleh aparat polisi.
“Kits jangan patah semangat dalam menuntut hak kits, meskipun mengalami gal yang demikian,” katanya, saat dijenguk di rumahnya oleh rekan-rekannya.
Massa Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) sempat bertahan dan melakukan aksi teatrikal di perempatan EJIP. Namun, semua massa berhasil dihalau mundur oleh aparat kepolisian saat jam 6 sore.
Dengan menggunakan motor, polisi berkeliling kawasan dan rombongan massa yang ditemui di tengah jalan dibubarkan paksa. Cara ini berhasil membuat massa terpencar dan kebingungan, sehingga kekuatan buruh melemah. Buruh juga belum berhasil menghentikan produksi secara signifikasi (besar-besaran), bahkan buruh masih banyak yang meminta di-sweeping.
Berikut foto-foto yang berhasil dikumpulkan oleh kontributor Solidaritas.net dalam aksi buruh Bekasi, 21 November 2014:
[RPG id=1759]