Karawang – Kebebasan berserikat para buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil
dan Sepatu – Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS- GSBI) PT Beesco
Indonesia memang benar-benar penuh perjuangan. Gara-gara tidak mendapatkan izin
untuk menyelenggarakan rapat umum anggota (RUA) di dalam lingkungan perusahaan dan
menggunakan fasilitas ruangan perusahaan oleh manajemen, mereka pun terpaksa
menggelarnya di lokasi parkir tepat di depan gerbang perusahaan, Jumat
(03/06/2016) lalu.
Buruh SBGTS-GSBI PT Beesco Indonesia gelar RUA di lokasi parkir perusahaan. Foto: InfoGSBI.org |
Larangan
itu ternyata tidak membuat para buruh patah arang. Mereka menyiasatinya, serta
tetap menggelar RUA dan memilih anggota pleno yang akan menyelenggarakan pemilihan
pimpinan serikat buruh tersebut. Selain itu, mereka juga hanya diizinkan untuk
memasang spanduk RUA di dua titik dari permohonan tiga titik, sedangkan pemasangan
bendera serikat buruh sama sekali tidak diperbolehkan di seluruh lingkungan
perusahaan. Mereka juga baru mendapatkan data keanggotaan serikat buruh dari
pihak perusahaan sehari sebelum RUA.
itu ternyata tidak membuat para buruh patah arang. Mereka menyiasatinya, serta
tetap menggelar RUA dan memilih anggota pleno yang akan menyelenggarakan pemilihan
pimpinan serikat buruh tersebut. Selain itu, mereka juga hanya diizinkan untuk
memasang spanduk RUA di dua titik dari permohonan tiga titik, sedangkan pemasangan
bendera serikat buruh sama sekali tidak diperbolehkan di seluruh lingkungan
perusahaan. Mereka juga baru mendapatkan data keanggotaan serikat buruh dari
pihak perusahaan sehari sebelum RUA.
“Pihak perusahaan tidak memberikan izin kepada SBGTS-GSBI PT Beesco
Indonesia untuk menyelenggarakan RUA di dalam lingkungan perusahaan. Maka kami
akan lakukan pemungutan suara, dan juga termasuk penghitungannya akan dilakukan
di depan gerbang perusahaan,” ungkap Koordinator Panitia RUA SBGTS-GSBI PT
Beesco Indonesia, Bubun Rusmana seperti dikutip Solidaritas.net dari situs InfoGSBI.org,
Rabu (08/06/2016).
Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) GSBI sendiri merasa prihatin dengan sikap pihak PT Beesco
Indonesia yang tidak mau memfasilitasi serikat buruh untuk menyelenggarakan
rapat. Padahal, keberadaan serikat buruh sangat jelas dilindungi oleh hukum di
Indonesia. Mereka pun mendesak pihak perusahaan untuk menghormati kebebasan
berserikat, salah satunya dengan tidak menghalang-halangi aktifitas serikat
buruh, termasuk dalam menggelar rapat.
Pimpinan Pusat (DPP) GSBI sendiri merasa prihatin dengan sikap pihak PT Beesco
Indonesia yang tidak mau memfasilitasi serikat buruh untuk menyelenggarakan
rapat. Padahal, keberadaan serikat buruh sangat jelas dilindungi oleh hukum di
Indonesia. Mereka pun mendesak pihak perusahaan untuk menghormati kebebasan
berserikat, salah satunya dengan tidak menghalang-halangi aktifitas serikat
buruh, termasuk dalam menggelar rapat.
“Apalagi
PT Beesco Indonesia, dan juga ASICS sebagai brand
menandatangani protokol kebebasan berserikat atau Freedom of Association (FoA) yang menjamin kebebasan berserikat di
lingkungan kerja PT Beesco Indonesia,” ujar Kepala Departemen Organisasi DPP
GSBI, Ismet Inoni pula menyampaikan pernyataannya terkait dengan permasalahan
ini.
Sementara
itu, RUA ini telah berhasil memilih 36 anggota pleno SBGTS-GSBI PT Beesco Indonesia untuk periode
2016-2019, setelah para anggota melakukan pemungutan dan penghitungan suara. Sekitar 90
persen anggota ikut dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, para anggota pleno akan melakukan
rapat pleno dalam waktu dekat, untuk
memilih para pengurus SBGTS-GSBI PT Beesco
Indonesia periode 2016-2019.
itu, RUA ini telah berhasil memilih 36 anggota pleno SBGTS-GSBI PT Beesco Indonesia untuk periode
2016-2019, setelah para anggota melakukan pemungutan dan penghitungan suara. Sekitar 90
persen anggota ikut dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, para anggota pleno akan melakukan
rapat pleno dalam waktu dekat, untuk
memilih para pengurus SBGTS-GSBI PT Beesco
Indonesia periode 2016-2019.
“Kerja solid telah memberikan
pelajaran kepada kita bahwa kita bisa keluar dari setiap tekanan,” tambah Bubun.