Buruh Mogok Kerja di India, Tolak Privatisasi Batu Bara

0

Solidaritas.net | India – Serikat Buruh sektor batubara, INMF (Indian National Mineworkers Federation) yang berafiliasi kepada INTUC (Indian National Trade Union Congress), mengeluarkan instruksi mogok kerja kepada seluruh anggotanya untuk memprotes kebijakan pemerintah India yang akan melakukan privatisasi sektor batu bara. Mogok kerja dimulai pada shift pertama 6 Januari 2015 hingga shift ketiga 10 Januari 2015 dan INMF meminta mogok kerja dilakukan secara militan atau mati-matian.

pekerja tambang batu bara india
Pekerja tambang batu bara India (foto ilustrasi). © Greenpeace / Peter Caton

Serikat-serikat buruh besar di India juga memberikan dukungan kepada seluruh pekerja di sektor batu bara untuk melakukan mogok kerja yang dilangsungkan selama 5 hari tersebut, antara lain BMS (Bharatiya Mazdoor Sangh), HMS (Hind Mazdoor Sabha), AITUC (All India Trade Union Congress) dan CITU.

 

Dalam pengalaman banyak negari, privatisasi sektor publik, yang diusung sistem kapitalisme akan membuat meningkatnya biaya hidup, sehingga akan melemahkan perekonomian rakyat. Hal ini kerap menjadi salah satu alasan mengapa buruh mogok kerja.

Seperti dilansir The Hindu Business Line, aksi demikian belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah industri batubara di India, dan serikat-serikat buruh mendorong seluruh buruh sektor batubara untuk berpartisipasi secara militan sebagai upaya untuk menentang kebijakan privatisasi pengelolaan batu bara di India.

Sebelumnya, serikat-serikat buruh sektor batu bara tersebut telah memboikot pertemuan yang diadakan oleh Menteri Batubara India, dan menyatakan bahwa langkah pemerintah untuk menjalankan kebijakan privatisasi yang tidak disetujui Majelis Negara (Rajya Sabha) dan tanpa adanya pembicaraan sebelumnya dengan serikat buruh, hanya menunjukkan arogansi pemerintah India.

INTUC menyatakan bahwa selama lima hari pemogokan, beberapa layanan penting seperti kesehatan, air bersih dan pendidikan akan dibebaskan dari dampak pemogokan, sehingga layanan publik tersebut dapat terus berjalan tanpa gangguan. Dan dalam pemogokan kali ini akan diikuti juga oleh seluruh buruh batu bara di India yang berstatus kontrak dengan semangat dan militansi yang sama.

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan negara Coal India (CIL) mengangkut bata bara tambahan sebelum terjadi pemogokan.

“CIL memasok volume batu bara tambahan untuk pembangkit listrik dan kereta api yang sepenuhnya bekerja sama dengan PSU (BUMN) batu bara,” kata seorang pejabat pemerintah, dilansir The Hindu Business Line.

Pemogokan diperkirakan akan menyebabkan hilangnya produksi hingga 1,5 juta ton per hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *