Solidaritas.net, Cikarang – Kebakaran hebat pabrik PT Mandom Indonesia Tbk di kawasan MM2100, Cibitung, Jumat (10/7/2015), mengungkapkan sisi lain dari sistem kerja di perusahaan yang memproduksi sejumlah merek terkenal seperti Pixy, Spalding, Gatsby, dan Tancho. Rata-rata buruh yang mayoritas perempuan yang bekerja di pabrik ini masih berstatus sebagai magang dari yayasan.
Tidak hanya itu, perusahaan juga hanya memberikan uang makan pengganti sebesar Rp. 3.000 di bulan ramadhan ini dan sebagian karyawan (terutama yang baru) belum menerima kartu jaminan hari tua (JHT) meskipun gaji mereka sudah dipotong untuk iuran.
Pekerja magang di PT Mandom disalurkan oleh LPK Fuji Bijak Prestasi dengan biaya masuk berkisar Rp 1,3 juta sampai Rp 3 juta. Buruh diiming-imingi masih bisa akan diangkat menjadi buruh kontrak (PKWTT).
“Tapi kenyataannya pengangkatan itu nepotisme, hanya untuk anggota keluarga manajemen,” ujar buruh yang enggan disebutkan namanya.
Buruh yang bekerja di PT Mandom ini juga mengungkapkan buruh bekerja dengan status magang selama satu tahun, untuk kemudian diperpanjang menjadi satu tahun lagi.
Temuan kami memperlihatan sebuah surat perjanjian pemagangan antara LPK Fuji Bijak Prestasi dengan pekerja magang. Sementara, di dalam pasal 22 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur pemagangan dilakukan dengan perjanjian tertulis antara peserta magang dan perusahaan. Lebih jauh lagi, pasal 12 Permenaker No. PER. 22/MEN/IX/2009 menjelaskan perjanjian pemagangan ini harus sepengetahuan Disnaker setempat.
Pasal 7 Permenaker ini juga mengatur jangka waktu pemagangan paling lama satu tahun dan dapat diperpanjang untuk mencapai kualifikasi tertentu atas sepengetahuan Disnaker setempat.
Keterlibatan Disnaker dalam melakukan pembiaran harus ditelusuri mengingat sungguh hal yang aneh jika mayoritas buruh di suatu pabrik menggunakan pekerja magang, padahal pemagangan ditujukan untuk melatih skill tertentu, bukan untuk menghasilkan keuntungan.
Apalagi diketahui perusahaan asal Jepang ini sedang berupaya kapasitas produksi hingga 1,6 kali lipat pabrik lama di Sunter, atau sekitar 970 juta pieces per tahun menjadi 1,55 miliar pieces per tahun.
Berdasarkan laporan tahunan PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2013, perusahaan ini memiliki dua pabrik yakni yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dan dikawasan MM2100, Cibitung, Jawa Barat. Pabrik di kawasan MM2100 ini tercatat mulai beroperasi pada April tahun 1971 dengan memproduksi plastik dan logistik. Per 31 Desember 2013, PT Mandom melaporkan jumlah karyawan di masing-masing pabrik sebanyak 4.917 dan 4.570.
PT. Mandom sendiri mencetak penjualan sebesar Rp. 2,3 triliun sepanjang 2014, meningkat sebanyak 13,8 persen dari tahun 2013 sebesar Rp. 2,03 triliun.
Pada 12 Juni lalu, PT Mandom meresmikan pabrik dan kantor baru di kawasan MM2100 dan memindahkan kantor pusat dari Sunter ke Cibitung.
