Buruh Tangerang Unjuk Rasa Tuntut Perbaikan Pelayanan BPJS Kesehatan

0

Tangerang – Ratusan buruh di kawasan Curug,
Tangerang, Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD serta Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Rabu
(01/06/2016). Massa buruh tersebut menyampaikan protes terhadap pelayanan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dinilai tidak adil dalam
menerima pasien. Mereka menilai rumah sakit sering membeda-bedakan, bahkan
menolak pasien BPJS Kesehatan dengan pasien yang membayar secara tunai.

Aksi unjuk rasa buruh tolak BPJS Kesehatan di Kabupaten
Tangerang, Maret 2016 lalu.
Foto: Kabar6.com
Oleh karena itu, para
buruh menuntut agar manajemen BPJS Kesehatan memperbaiki pelayanan mereka dan
pemerintah melakukan pengawasan sesuai dengan tugasnya. Sehingga pelayanan
kesehatan yang terbaik dan adil juga bisa dirasakan oleh pasien BPJS Kesehatan,
tanpa dibeda-bedakan dengan pasien yang membayar dengan uang sendiri.

“Kami minta kepada
pemerintah agar segera memperbaiki pelayanan program BPJS, karena kami rasa
tidak adil,” ungkap salah seorang perwakilan buruh yang menggelar aksi unjuk
rasa, Susilo kepada wartawan, seperti dikutip dari Bantenday.com, Jumat (03/06/2016).

Aksi unjuk rasa para
buruh yang juga melakukan aksi konvoi menuju kantor DPRD dan Disnakertrans
Kabupaten Tangerang ini sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Sebelumnya,
juga hampir terjadi kericuhan, saat para buruh melakukan aksi sweeping ke sejumlah pabrik untuk
mengajak para buruh lainnya ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut. Di salah satu
pabrik, pihak perusahaan tidak mengizinkan para buruhnya untuk ikut dalam aksi
unjuk rasa itu, sehingga massa buruh yang datang mencoba masuk ke dalam areal
pabrik.
Massa buruh tersebut
juga sempat terlibat keributan dengan sejumlah personil kepolisian yang mencoba
untuk mengamankan. Selanjutnya, kemudian kemudian berusaha mencoba lagi
melakukan sweeping ke pabrik lainnya,
hingga membuat panik para buruh yang tengah bekerja di pabrik tersebut. Untung
saja, aksi razia itu segera usai setelah pihak perusahaan tersebut akhirnya
mengizinkan sejumlah buruhnya untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa.

Sebelumnya, seperti
diberitakan Tempo.co, pada Kamis, 31
Maret 2016, seorang pasien BPJS Kesehatan di Kabupaten Tangerang pernah ditolak
delapan rumah sakit swasta dan pemerintah. Rumah sakit tersebut menolak memberikan
layanan bagi pasien atas nama Reva Wulandari Putri Muhrowi yang merupakan anak
dari seorang buruh, dengan alasan kamar perawatan penuh. Padahal, ketika itu
pasien menderita demam tinggi, dan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit menggunakan
jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *