Buruh Tewas di Oven, Perusahaan Ini Harus Bayar Rp 83 M

Jose Melena
Jose Melena dan oven yang membunuhnya.

Solidaritas.net, Los Angeles- Di lingkungan pabrik tidak sedikit pekerja yang harus meregang nyawa akibat Kecelakaan Kerja (KK), ketika hal itu terjadi maka konsekuensi bagi pengusaha adalah membayar kompensasi terhadap korban. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan makanan kaleng Bumble Bee di Santa Fe Spring, pasalnya perusahaan tersebut merupakan pembayar kompensasi terbesar di California. Meskipun sebenarnya, nyawa tidak bisa dinilaiĀ dengan kompensasi sebesar apapun.

Dalam penyelesaian kasus KK yang menyebabkan Jose Melena meregang nyawa, perusahaan ini harus membayar 6 juta dollar AS atau sekitar Rp. 83 miliar. Dari jumlah tersebut, keluarga mendiang Melena menerima kompensasi sebesar 1,5 juta dollar atau hampir Rp. 21 Miliar.

“Tentu saja tak ada yang bisa mengembalikan ayah kami, dan ibu kami tak bisa lagi bertemu suaminya. Namun, banyak hal yang bisa dilakukan untuk memastikan agar peristiwa semacam ini tak terulang lagi,” kata pihak keluarga Melena, dilansir dariĀ Kompas.com.

Melena adalah pekerja di pabrik makanan kaleng Bumble Bee Food yang meregang nyawa pada tahun 2012 karena terperangkap dalam oven raksasa dengan suhu 270 derajat celsius.

Kejadian itu berawal ketika Melena masuk ke dalam oven raksasa untuk melakukan pemeriksaan karena pekerjaan ini adalah bagian dari tugas rutinnya di perusahaan tersebut. Celakanya, keberadaan Melena di dalam oven tidak diketahui oleh rekan kerjanya.

Akibatnya rekan kerja Melena langsung menuangkan enam ton ikan tuna ke dalam oven tersebut. Melena pun terperangkap dan ikut dimasak bersama ikan-ikan.

Jasad pria berusia 62 tahun itu ditemukan dua jam kemudian setelah oven raksasa dimatikan dan dibuka.

Menurut Wakil Jaksa Wilayah, Hoon Chun pabrik makanan kaleng ini tidak memiliki prosedur keamanan yang bisa mematikan mesin secara otomatis apabila ada seorang pekerja di dalamnya. Selain itu, perusahaan juga tidak menyediakan jalan keluar darurat atau tempat bagi petugas lain untuk bisa terus mengawasi alat tersebut.

“Ini adalah cara mati paling buruk yang pernah saya ketahui. Saya kira tiap orang akan memilih jika mereka harus memilih cara kematian. Mereka akan memilih ditembak atau ditusuk ketimbang mati pelan-pelan dimasak dalam sebuah oven,” kata Chun.

Selain harus membayar kompensasi dengan jumlah yang besar, manajemen perusahaan bersama direktur operasional Angel Rodriguez dan mantan manajer keamanan, Saul Flores, dijerat tiga dakwaan karena melanggar aturan keamanan dan keselamatan kerja.

Manajemen Bumble Bee pun sepakat untuk menyatakan bersalah atas insiden itu, kemudian harus memastikan standar keselamatan, termasuk menyediakan oven yang lebih modern sehingga pekerja tak akan terperangkap di dalamnya.

Tinggalkan Balasan