Buruh Tolak Upah Murah dan Kenaikan Harga BBM

Solidaritas.net, Jakarta – Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan 2014, ribuan buruh yang terdiri dari berbagai organisasi, yakni KSPSI, KSBSI, PPMI dan Geber BUMN memadati jalan protokol di Ibukota Jakarta. Ada 10 tuntutan yang ingin disampaikan buruh di depan Istana Negara, terutama terkait soal rencana kenaikan BBM, penolakan terhadap upah murah dan hapus sistem kerja outsourcing.

buruh tolak kenaikan harga bbm 2014
Aksi buruh menolak upah murah dan kenaikan harga BBM, 10 November 2014. © Solidaritas.net / Moch. Arifin

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea memimpin langsung massa buruh yang bergerak dari Bundaran HI menuju kantor Kementerian ESDM. Tokoh buruh yang mendukung Jokowi pada Pilpres lalu ini, kini menuntut Presiden terpilih itu agar merealisasikan janji-janji kampanyenya kepada buruh.

Di depan Kementerian ESDM, para buruh berhenti sebentar dan berorasi, kemudian bergerak lagi menuju ke Kementerian Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra). Sekjen KSBSI, Togar Marbun menyampaikan dalam orasinya bahwa hingga saat ini belum ada perbaikan sistem BPJS.

“Masih ada saja perusahaan-perusahaan di ibukota yang tidak mengikutsertakan pekerjanya dalam program BPJS. Perlu ditindak tegas para pelaku yang mempermainkan program BPJS dan perlu perbaikan dalam hal fasilitas dan pelayanan BPJS kesehatan,” jelasnya.

Massa buruh berpindah ke depan Istana Negara. Di sini, Andi Gani meminta agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri menemui buruh secara langsung. Ia juga menegaskan tuntutan kenaikan upah tahun 2015 harus di atas 30 persen.

“Kami akan kembali melakukan aksi besar-besaran bersama dengan seluruh konfederasi buruh di Indonesia, bahkan mogok nasional, jika kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat, khusus buruh,” kata Andi Gani di hadapan para wartawan.

Sekitar pukul 14.30, Menakertrans Hanif Dhakiri akhirnya menampakan diri. Mengenakan setelan hem putih dan celana hitam, ia langsung naik ke atas mobil komando dan berorasi.

“Bertepatan dengan hari pahlawan, kita tidak boleh melupakan jasa-jasa para pahlawan, apalagi pahlawan buruh,” ucapnya.

Sekjen KSPSI Subiyanto Pudin secara simbolis menyerahkan petisi yang berisi 10 tuntutan buruh kepada Menakertrans.

Pukul 15.00, massa membubarkan diri untuk kembali ke daerah masing-masing untuk mengawal perundingan upah.

Tinggalkan Balasan