Solidaritas.net – Sudah sangat banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif dari kerja shift pada malam hari. Sejumlah peneliti telah menemukan fakta bahwa orang-orang yang selalu bekerja pada shift malam memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker.
Selain itu, kerja shift malam juga dikaitkan dengan pertambahan berat badan dan obesitas, dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan tekanan darah, hingga penurunan daya ingat dan kemampuan otak. Baru-baru ini, dari sebuah penelitian kecil diketahui bahwa bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari ternyata juga dapat memperlambat metabolisme tubuh. (Baca juga: Buruh yang Obesitas Lebih Sering Absen Bekerja)
Menanggapi banyaknya efek negatif bekerja pada shift malam terhadap kesehatan seorang pekerja, termasuk kaum buruh, seorang pakar diet dari Amerika Serikat bernama Lauri Wright memberikan beberapa cara hidup sehat yang perlu diikuti. Dengan begitu, akan bisa membantu menjaga kesehatan, meskipun harus bekerja pada shift malam setiap harinya. (Baca juga: Hati-Hati, Banyak Buruh Pabrik Tewas Saat Bekerja!)
Hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah mengonsumsi makanan yang sehat. Selain itu, asisten profesor di University of South Florida, Tampa, Amerika Serikat tersebut juga menyarankan pekerja shift malam makan dengan makanan dalam jumlah yang lebih kecil pada beberapa waktu, untuk menjaga energi mereka tanpa makan secara berlebihan.
“Dan pastikan Anda mendapatkan banyak air dan serat – dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan. Keduanya (air dan serat) baik untuk menekan nafsu makan (saat bekerja pada shift malam),” jelas Wright yang juga merupakan juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics, seperti dikutip dari US Health News.
Cara hidup sehat yang kedua bagi para pekerja shift malam adalah berolahraga di saat-saat senggang setelah bekerja. Tidak perlu harus melakukan olahraga yang berat atau yang mengeluarkan biaya. Karena dengan berjalan atau berlari kecil di sekitar lingkungan rumah sudah sangat cukup untuk memberikan kebugaran bagi tubuh dan meningkatkan stamina.
“Ini sangat penting untuk memasukkan olahraga (dalam cara hidup sehat), karena dapat membantu mengimbangi perubahan-perubahan dalam pengeluaran kalori tubuh,” tambah Wright lagi, yang juga menyebut aktifitas berjalan-jalan dengan keluarga juga bisa sebagai pengganti olahraga, karena pekerja shift malam biasanya ingin bersama keluarga saat libur.
Selain dilakukan oleh para pekerja shift malam secara rutin, cara hidup sehat ini seharusnya juga menjadi perhatian bagi para pengusaha yang mempekerjakan mereka. Pengusaha harus bertanggungjawab dengan memberikan sosialisasi kepada pekerja shift malam untuk menjalankan kebiasaan hidup sehat dan menyediakan makanan yang bergizi pada saat jam istirahat.
Sementara itu, Kenneth Wright yang melakukan penelitian bersama rekan-rekannya terkait hubungan antara bekerja shift malam dengan risiko memperlambat metabolisme tubuh, juga ikut memberikan sejumlah saran. Menurut peneliti senior dari University of Colorado di Boulder, Amerika Serikat itu, waktu tidur yang cukup juga penting bagi pekerja shift malam.
“Kami biasanya merekomendasikan untuk mendapatkan 5-6 jam tidur setelah berakhirnya jadwal shift Anda (pekerja shift malam). Kemudian cobalah untuk tidur siang selama sekitar dua jam di kemudian hari, sebelum jadwal shift (malam) berikutnya,” katanya pula.