![]() |
Foto ilustrasi. Kredit foto: mediamatters.org |
Solidaritas.net, Banten – Gubernur Provinsi Banten, Rano Karno, telah mengesahkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) untuk tahun 2016 dalam Surat Keputusan Gubernur Banten, No. 561/Kep.519-Huk/2015 tentang penetapan upah minimum kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Penetapan UMK ini mengacu pada PP No. 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Berikut daftar UMK 2016 di Provinsi Banten:
Kota/Kabupaten | UMK 2015 | UMK 2016 |
Kabupaten Serang | Rp 2.700.000 | Rp 3.010.500 |
Kabupaten Lebak | Rp 1.728.000 | Rp 1.965.000 |
Kabupaten Pandeglang | Rp 1.737.000 | Rp 1.999,981 |
Kabupaten Tangerang | Rp 2.710.000 | Rp 3.021.650 |
Kota Tangerang | Rp 2.730.000 | Rp 3.043.950 |
Kota Tangerang Selatan | Rp 2.710.000 | Rp 3.021.650 |
Kota Serang | Rp 2.375.000 | Rp 2.648.125 |
Kota Cilegon | Rp 2.760.590 | Rp 3.078.057 |
Penetapan ini menjadikan Kota Cilegan menjadi daerah dengan UMK tertinggi sebesar Rp 3.078.057, sementara Kabupaten Lebak merupakan daerah dengan UMK terendah sebesar Rp 1.965.000. Upah minimum provinsi (UMP) Banten adalah sebesar Rp 1.784.000
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Hudaya, mengatakan penetapan tersebut berdasarkan PP Pengupahan.
“Kita harus taat azas, Peraturan Pemerintah itu diterbitkan untuk kepentingan yang lebih luas dalam aspek kesejahteraan para pekerja atau buruh,” kata Hudaya, dilansir dari Radar Banten.