Jakarta -Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.
Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5% hingga September 2013.
Jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga September 2013 mencapai US$ 195,79 miliar. Turun dibandingkan utang di akhir 2012 yang mencapai US$ 204,52 miliar. Namun karena nilai tukar rupiah yang melemah, total utang pemerintah dalam rupiah menjadi besar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Senin (28/10/2013).
Utang pemerintah di September 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 683,53 triliun, menurun dibanding akhir 2012 Rp 614,61 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.590,23 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 1.361,1 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir Agustus 2013 sebesar 27,5%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga Agustus 2013 adalah:
Bilateral: Rp 385,52 triliun
Tahun ini pemerintah berencana menarik utang baru senilai Rp 215,4 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal mengurangi proyek-proyek yang menggunakan utang luar negeri. (dnl/ang)