Dalam Dua Minggu, 3 Pos Polisi Terbakar di Polewali Mandar, Ulah Tentara?

kebakaran pos polisi ilustrasi
Ilustrasi kebakaran. ANTARA/Suwandy

Solidaritas.net, Polewali Mandar – Pasca-penembakan yang menewaskan Prajurit Dua Juliadi di Stadion Permanen Sport Centre, Kabupaten Polewali Mandar, teror terhadap polisi kembali terjadi. Sebuah pos polisi lalu lintas di Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, dibakar orang tidak dikenal, Selasa(8/9/2015) dini hari. Dalam kasus ini tidak ada korban jiwa karena saat aksi pembakaran dilakukan, pos tersebut sedang kosong. Meskipun begitu, kasur, jendela, lemari kecil, dan dispenser yang ada di dalam pos polisi turut hangus terbakar.

Kejadian itu merupakan ketiga kalinya, sebanyak tiga pos polisi yang terbakar selama dua pekan terkahir. Dua pos di Polewali Mandar, dan satu lainnya di Kabupaten Majene. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Polres Polewali Mandar, petugas menemukan bahwa peristiwa pembakaran pos polisi ini serupa dengan kebakaran di dua pos polisi sebelumnya.

Diduga, orang tak dikenal sengaja membakar pos-pos polisi di sepanjang jalan Trans-Sulawesi dengan menggunakan bahan yang mudah memicu kobaran api. Dari kasus sebelumnya, polisi menemukan sejumlah titik yang diduga menjadi sumber munculnya api, salah satunya adalah bekas botol air mineral berisi bahan bakar yang diletakkan di salah satu ruangan pos polisi tersebut.

“Pembakaran pos-pos polisi dalam dua pekan terakhir ini memiliki modus yang sama. Di lokasi ditemukan sisa bahan bakar, kaca-kaca, dan fasilitas pos polisi yang hancur,” kata Kabag Humas Polres Polewali Mandar Iptu Abdul Haris, dilansir dari Kompas.com.

Pihak kepolisian sendiri belum bisa menyebut dugaan pelaku atau motif di balik peristiwa ini. Sedangkan Kepala Kepolisian Resor Polewali Mandar Ajun Komisaris Besar Agoeng Adi Koerniawan menyebut rentetan teror ke Polri belum pasti imbas dari penembakan prajurit TNI.

“Jangan dikaitkan. TNI-Polri tetap solid. Kami terus berusaha menciptakan situasi kondusif,” tuturnya, dilansir dari Tempo.co, Selasa (8/9/2015) .

Dikutip dari Tempo.co, pada 30 Agustus lalu terjadi keributan antara anggota patroli bermotor Kepolisian Resor Polewali Mandar dengan salah seorang anggota Kodim 1401/Majene. Beberapa jam kemudian, diduga buntut dari perkelahian tersebut, terjadi penembakan terhadap Prajurit Dua Juliadi terjadi di Sirkuit Permanen Sport Centre, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Selatan dan Barat. Pascaperistiwa itu, sejumlah fasilitas Polri di Polewali Mandar dirusak dan dibakar. Di antaranya, tujuh unit sepeda motor, satu unit mobil, dan satu pos polisi. Di samping itu, ada dua unit sepeda motor milik anggota polisi dan barang bukti yang dibakar.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan, pasca-penembakan yang menewaskan Juliadi, tercatat sudah tiga pos polisi yang terbakar. Di antaranya, dua pos polisi di Polewali Mandar dan satu pos polisi di Majene. Tak hanya itu, juga terjadi aksi penyerangan mobil dinas Kepolisian Resor Jeneponto, beberapa waktu lalu.

Tinggalkan Balasan