Demo Buruh PT Klip Plastik Diintimidasi Preman, Anggota KASBI Ramai-Ramai Geruduk Pabrik Beri Bantuan

buruh klip plastik
Solidaritas untuk buruh Klip Plastik. Foto: Unang Sunarno.

Soldaritas.net, Tangerang – Aksi ratusan buruh PT Klip Plastik Indonesia mendapatkan intimidasi dari sekelompok ormas Banten, Senin (7/9/2015). Sekitar pukul 04.30 WIB ormas tersebut membubarkan paksa posko buruh korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang sedang menginap di lokasi pabrik.Menurut keterangan buruh, sebagian dari ormas tersebut mengenakan baju yang bertuliskan Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB).

Ormas yang berjumlah sekitar 100 orang itu tiba-tiba masuk ke halaman pabrik yang sedang dijaga satpam. Setelah berhasil memaksa buruh untuk keluarga pabrik, ormas inipun mengambil alih pabrik dengan menjaganya.

“Namun setelah kawan-kawan buruh PT.Klip Plastik mulai berkumpul kembali yang di dukung dari kawan2 FSBN-KASBI dari basis lain dan kawan-kawan FSB Migas, akhirnya sekitar jam 09.00 wib, kelompok ormas tersebut di arahkan pihak aparat Kepolisian untuk mundur teratur tanpa perlawanan,” jelas aktivis KASBI, Unang Sunarno.

Lebih lanjut, sekitar pukul 09.00 WIB ormas-ormas itu mulai meninggalkan pabrik setelah diberi arahan oleh pihak kepolisian untuk mundur.

Menurut Wakil Ketua KASBI, Ramelan, aksi sejak dua minggu lalu ini dilakukan untuk menolak kebijakan perusahaan terkait pemberlakuan sistem outsourcing atau pekerja kontrak. Buruh tidak terima dengan diterapkannya sistem kontrak karena pasalnya sistem tersebut juga akan diberlakukan pada buruh-buruh PT Klip Plastik Indonesia yang telah bekerja puluhan tahun yang semestinya sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 buruh tersebut sudah diangkat statusnya menjadi buruh tetap.

Selain itu, Direksi PT Klip Plastik sendiri sudah pernah melempar pernyataan, bahwa tidak akan ada lagi buruh kontrrak.

Selama aksi ini dilakukan, sebanyak tiga kali buruh diusir oleh pihak perusahaan. Sedangkan dalam sebuah pertemuan antara buruh dan pihak perusahaan tidak pernah menemui kesepakatan.

Selain menolak sistem outsourcing, buruh-buruh perusahaan plastik itu juga menolak PHK sepihak yang dilakukan perusahaan kepada 200 orang buruh pada 26 Agustus 2015 yang lalu. Perusahaan merumahkan 200 orang buruh tanpa alasan yang jelas.

Tinggalkan Balasan