Demo Tolak Pabrik Indocement di Pati Ricuh, 1 Orang Tertembak

rakyat pati tolak pabrik semen
Demo rakyat Pati dihadang polisi. Foto: Iwan K.

Solidaritas.net, Pati – Pembangunan pabrik semen oleh PT Sahabat Mulia Sakti, anak usaha PT Indocement di Kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendapat penolakan besar-besaran dari warga Pati. Ribuan massa pun menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan pemblokiran jalan di jalur Pantai Utara (Pantura) lingkar Pati-Kudus yang merupakan jalur utama dari Jawa Tengah menuju ke Jawa Timur, Kamis (23/7/2015).

Aksi tersebut sempat berujung ricuh. Pasalnya, polisi berupaya membubarkan massa yang mulai membakar ban-ban bekas di tengah jalan, dengan tembakan peringatan. Menurut koordinator aksi, Ninda, saat massa ribut-ribut berebut ban bekas yang dibakar tersebut, tiba-tiba terdengar letusan tembakan. Aparat kepolisian melepaskan tembakan peringatan.

“Kami mencoba meluaskan pengaruh di jalan raya. Oleh polisi kami diminta bubar, namun karena target aksi belum kesampaian, maka kami tetap berlanjut. Sementara tim negosiasi berembuk tiba-tiba terjadi keributan,” ujar Ninda dikutip Liputan6.com, Minggu (26/7/2015).

Ditambahkannya, satu orang peserta aksi pun terlihat tersungkur. Korban diduga terkena tembakan dari aparat kepolisian. Meski Ninda belum mengetahui pasti detail bagaimana kejadiannya dan kondisi korban penembakan tersebut, namun menurutnya korban bernama Ary Sandi Sofiadi, yang merupakan salah seorang anggota organisasi massa dalam aksi itu.

“Saya tidak melihat detail peristiwanya. Tapi polisi berusaha memadamkan api dari ban bekas yang dibakar, sementara massa mencoba mempertahankan. Nah, saat itu terdengar tembakan dan mas Ary Sandi Sofiadi sudah tersungkur bersimbah darah,” tambah Ninda.

Baca juga: [Foto] Rakyat Pati Tutup Jalan Pantura Tolak Pembangunan Pabrik Semen

Beberapa saat kemudian, korban langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan terhadap luka tembak yang dialaminya. Sedangkan aparat kepolisian dan massa masih saja bersitegang di lokasi aksi unjuk rasa, terkait peristiwa penembakan tersebut.

Sementara itu, masih menurut Ninda, aksi unjuk rasa ini sendiri sebenarnya merupakan rangkaian dari aksi sebelumnya. Mereka terus melakukan aksi tersebut, karena Pemerintah Kabupaten Pati dinilai melanggar hukum dalam penerbitan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk pembangunan pabrik semen PT Indocement tersebut. Massa yang berasal dari berbagai organisasi masyarakat itu pun memblokir jalan raya.

Akibat aksi unjuk rasa yang digelar sejak pagi hari tersebut, arus balik di jalur Pantura itu pun mengalami kemacetan panjang. Antrean kendaraan mengular mulai dari perbatasan Kudus-Pati hingga Kecamatan Margorejo, Pati. Bahkan, tak sedikit pengendara yang terpaksa menunggu hingga berjam-jam, seperti supir truk bernama Daru. Dia mengaku sudah menunggu hingga enam jam meski ada jalur alternatif yang sebenarnya bisa dilewati.

“Kalau lewat jalan alternatif bisa bahaya dengan muatan seperti ini. Jalan alternatif cocok untuk kendaraan kecil,” ujarnya mengatakan jalur itu tak cocok untuk kendaraan besar.

Tinggalkan Balasan