Diserang Preman, Tenda FSPS PT FCC Kembali Berdiri

Solidaritas.net, Karawang – Tenda perjuangan FSPS di depan PT FCC yang roboh pasca diserang oleh sekelompok preman, didirikan kembali. Sekretaris DPP FSPS, Koko Sanjaya menegaskan tenda perjuangan FSPS PT FCC kembali berdiri setelah kejadian penyerangan.
“Tenda selesai didirikan kembali jam 4 sore dan tetap berdiri sampai sekarang. Setelah kejadian, saya langsung meminta semua Ketua SPA agar mengerahkan massa ke TKP. Saya juga berkomunikasi dengan pihak keamanan dan tokoh masyarakat setempat,” terang Koko saat dihubungi oleh Solidaritas.net, Rabu (12/03).
Penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (5/03) pukul 12.30 yang diduga dimotori oleh Kepala Desa Wadas dan Karang Taruna.

Dua anggota FSPS PT FCC, yakni Baresman dan Feri mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Seluruh biaya perawatan di tangguhng oleh serikat buruh yang baru saja berdiri tahun 2013 lalu ini.
“Yang luka agak serius langsung dirawat inap di RS Cito dengan biaya 100% dari organisasi,” kata Koko.
Dilansir dari Fakta Karawang, Kepala Desa Junaedi membantah jika penyerangan tersebut dipimpin oleh Kepala Desa dan Karang Taruna karena dibayar oleh perusahaan.
“Penyerangan itu asli dari masyarakat, tidak ada keterlibatan kepala desa dan karang taruna,” tegasnya.
Pengurus DPP FSPS, Heri mengaku memiliki bukti yang membenarkan keterlibatan kepala desa.

“Beberapa hari yang lalu kepala desa juga sudah menegur kami,” katanya.

Salah seorang tokoh warga, Kusnadi menyatakan penyerangan tersebut terjadi karena buruh enggan berkoordinasi, izin dan menjaga tata karma dengan masyarakat setempat.

“Sebelumnya kami meminta kepada buruh untuk berkoordinasi dengan warga setempat, namun beberapa kali tidak ada tanggapan,” ujarnya.

Ketua Umum FSPS membantah pihaknya tidak melakukan koordinasi dengan warga setempat. Menurutnya, FSPS sudah mengoordinasikan dengan kepala desa setempat. (Baca juga: Kasus FCC: Dari Pelanggaran PB Sampai Pelarangan Berwudlu)

“Tidak hanya sekali, beberapa kali kami telah mendatangi kepala desa untuk mengoordinasikan aksi mogok,” bantahnya. (Rn)

Tinggalkan Balasan