DPR Kurang Produktif, Rakyat Harus Awasi Perpolitikan

Solidaritas.net | Jakarta – Emrus Sihombing, seorang pengamat politik di Perguruan Tinggi, Universitas Pelita Harapan, Jl. M.H. Thamrin Boulevard, Tangerang, Banten, berharap agar perpolitikan Indonesia di tahun-tahun ke depan lebih baik daripada sepanjang 2014 yang menyedihkan.

DPR tukang tidur
Foto ilustrasi.

Emrus beranggapan bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini hasil dari politik uang. Kinerja DPR kurang produktif, belum ada tanda-tanda hasil kinerja yang nyata dari para Dewan semenjak dilantik.

Menurutnya, DPR yang dihasilkan dari pemilihan umum legislatif 2014, hanya mementingkan serta mengurusi pemasukan Mereka sendiri sebagai ganti biaya pengeluaran atas politik uang yang telah Mereka lakukan disaat pemilihan umum legislatif (pileg).

Ia mengaku, tidak menaruh harapan kepada para anggota dewan saat ini, Katanya karena mereka sudah tidak mementingkan kepentingan rakyat. Padahal, anggota-anggota dewan tersebut telah dipilih oleh rakyat dan tentu saja harus memperjuangkan segala sesuatu yang mengenai rakyat itu juga.

Emrus juga menilai kurang baik atas perwakilan keanggotaan calon legislatif melalui partai elit politik. Peninjauannya, anggota partai elit politik lebih mengedepankan kepentingan sendiri agar bisa populer atau terkenal di kalangan masyarakat.

Dalam dunia perpolitikan, kualitas seseorang ketika terpilih sebagai anggota DPR sangat penting demi kemajuan untuk perubahan pada tatanan sosial.

“Mereka lebih mengutamakan kepopuleran karena dianggap memiliki peluang yang besar dalam memenangkan pemilihan,” jelas Emrus, dilansir dari REPUBLIKA ONLINE, Selasa, (30/12/2014).

Rakyat bisa mengawasi kemampuan kerja DPR yang terpilih dari masing-masing dapil. Kemudian, apabila dewan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai perwakilan rakyat, maka rakyat bebas untuk memprotes kembali terhadap dewan-dewan tersebut.

Rakyat pun diharapkan agar selalu aktif didalam pengawasan terhadap pelaku politisi, serta peran media massa sangat penting untuk memberitakan secara jelas kondisi perpolitikan Indonesia.

Tinggalkan Balasan