Bekasi – Empat orang buruh PT. FLOW tewas saat tenda mogok kerja yang mereka tempati di depan pintu masuk perusahaan ditabrak sebuah mobil, pada Selasa (10/3/2020) siang tadi.
Kejadian tersebut terjadi saat buruh melakukan mogok kerja di depan pabrik tersebut yang terletak di Desa Suwayuwo, Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur menuntut upah dan jaminan sosial diberikan .
Kabarnya ada sejumlah buruh yang mengalami luka-luka atas peristiwa yang terjadi di depan pabrik yang memproduksi minuman mineral dan kemasan tersebut.
Selain itu, ada enam kendaraan roda dua milik para buruh yang ikut ringsek. Pasalnya, empat kendaaran yang diparkir di samping tenda oleh mereka itu ditabrak mobil ditumpangi lima orang asal Gresik dan Mojokerto.
Melansir Tagar.id, menurut keterangan pihak kepolisian Resort Pasuruan, pengendara mobil atas nama Sopyan Wahyu itu melaju dari arah Selatan ke Utara arah jalan umum jurusan Malang-Surabaya. Sopyan diduga mengantuk saat mengendari mobil bernomor polisi AG 1270 VI
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Pasuruan AKP Dwi Nugroho mengatakan, karena Sopyan tidak bisa mengendalikan kendraannya, mobilnya lalu merengsek ke arah kiri dan berjalan dibahu jalan lalu menabrak enam sepeda motor.
“Dugaan sementara pengemudi mengantuk. Sebelum menabrak tenda yang berisi para buruh, Mobil menabrak beberapa motor yang diparkir di depan pintu masuk perusahaan (PT. Sumber Bening Lestari Sukorejo, Pasuruan),” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Pasuruan AKP Dwi Nugroho, seperti dikutip tagar.id
Akibat kecelakaan tersebut, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian atas nama Hamzah, Doni Fatonah, Ahmad Yani dan Sucipto. Sedangkan dua orang lainnya yaitu Muhammad Arip Wijayah dan Mahmut mengalami luka ringan.
“Empat orang yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Bangil dan kemudian diserahkan ke keluarga. Sedangkan yang luka-luka, saat ini masih dalam perawatan di RSSA Malang,” ucapnya.
Dia juga menyebutkan Polres Pasuruan sudah mengamankan barang bukti kendaraan yang terlibat kecelakaan. Hingga kini, pihaknya masih melakukan pengumpulan data-data lainnya.
Sebelumnya, melansir CNNIndonesia, Ketua PP Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos mendesak agar kepolisian mengusut tuntas kasus ketabrakan yang menimpa empat orang buruh anggota Serikat Buruh (SB) Lomenik KSBSI yang bekerja di PT. FLOW Pasuruan itu.