F-SEDAR Kecam Represifitas Aparat terhadap Buruh di Milan, Italia

Solidaritas.net – Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F-SEDAR) menyatakan solidaritas dan empati kepada buruh TNT/FedEx yang sedang melakukan mogok mempertahankan upah, nyawa, pekerjaan dan keluarga, dan mengecam brutalitas aparat kekerasan negara terhadap buruh.

“Kami mengutuk keras institusi kepolisian dan militer yang melakukan kekerasan terhadap para pekerja secara sistematis yang jelas sekali bertujuan untuk melumpuhkan para pekerja dengan rasa takut,” ujar Ketua F-SEDAR, Saiful Anam, seperti dikutip dalam pernyataan sikap yang terbit di fsedar.org, 8 Juli 2020 kemarin.

Melansir pernyataan sikap Serikat buruh progresif, SI Cobas, menyebut, pada malam 9 Juni, kepolisian menyerang dengan kekerasan tenda perjuangan buruh di Peschiera Borromeo, gudang TNT/FedEx, dekat Milan. Beberapa diantara buruh terluka dan pingsan setelah tendangan, pukulan dan pentungan polisi dan carabineri.

Kejadian itu bermula pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 80 pekerja yang dipekerjakan pada hub logistik yang penting di TNT/FedEx di Peschiera Borromeo, dekat Milan, Italia.

80 pekerja bersama keluarga diterlantarkan menjadi pengangguran. Pengusaha mengabaikan kesepakatan bersama serikat pekerja terkait keberlanjutan hubungan kerja dengan buruh. Menurut SI Cobas, alasan tidak resmi PHK tersebut adalah karena buruh secara sadar bergabung dalam pemogokan pada 1 Mei lalu yang diserukan SI Cobas untuk memperjuangkan kesehatas, kehidupan dan kondisi kerja melawan COVID-19.

Pemogokan berjalan beberapa hari di Pischeira Borromeo. Mogok itu  dikenal dengan pemogokan nasional seluruh rantai pasokan yang diserukan serikat pekerja, SI Cobas.

Namun, saat pemogokan, saat buruh sedang berkumpul di lapangan gerbang usai makan malam di tenda perjuangan bersama ratusan buruh dan kalangan solidaritas, tiba-tiba sekitar jam 11.00 pm waktu setempat, tujuh mobil van polisi bersenjata dan carabinieri (pasukan polisi militer) datang bersama polisi dan agen polisi berpakaian preman.

Kala itu, serikat buruh meminta bertemu dengan kantor pusat Prefektur, belum juga punya hasil, polisi membubarkan massa buruh secara brutal hingga mengakibatkan beberapa orang korban.

“Kami sangat marah dan sakit hati mendengat saudara-saudari kami direpresif oleh aparat polisi dan militer,” lanjut Saiful “Dalam perjuangan kelas ini, kita tidak saja melawan para bos dan aparatus kekerasan mereka, tetapi juga rasa takut yang mereka sebarkan.”

Saiful bilang, tidak sedikit pun rasa takut saat mendengar kabar kriminalisasi terhadap buruh di Milan. “Kami justru meneladani keteguhan buruh TNT/FedEx dan serikat SI Cobas.”

Kabar represif ini dimuat dan diterjemahkan oleh Juru Bicara F-SEDAR, Sarinah dan diterbitkan di website serikat buruh. Ini, bagi F-SEDAR untuk memastikan perjuangan buruh di Italia diketahui oleh buruh di Indonesia dan semakin memperkuat jejaring solidaritas internasional kaum buruh.

F-SEDAR mengakui, pernyataan sikap yang dikeluarkan terlambat. Mereka berharap, agar buruh yang terkena represif aparat kekerasan segera pulih dan kembali berjuang.

“Kami selalu menunggu kabar terbaru dari kawan-kawan kami, Serikat SI Cobas.”

Tinggalkan Balasan