Solidaritas.net, Bandung – Pungutuan liar (pungli) menjadi salah satu persoalan serius yang menggerogoti sektor-sektor produktif. Umumnya hal ini dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki pangkat atau jabatan. Bahkan, tak jarang hal ini dilakukan secara terang-terangan. Mungkin, yang dilakukan oleh Kepada Desa Padamulya di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini adalah salah satu contohnya.
Baru-baru ini, di sosial media Facebook beredar sebuah foto yang menunjukkan surat dari Kepala Desa Padamulya bernama Hj Imas RE Sujana, SIP. Sebenarnya, surat yang diunggah akun Facebook bernama Relawan Indonesia (facebook.com/relawan.indonesia), Selasa (23/6/2015) itu tak ada yang aneh. Namun, yang jadi bahan omongan adalah soal isinya. Dalam surat itu, kepala desa tersebut rupanya terang-terangan meminta bingkisan lebaran pada pimpinan salah satu perusahaan.
“Sehubungan telah dekatnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H Tahun 2015, sebagai mana kita ketahui bahwa menjelang Hari Raya biasanya setiap Perusahaan memberikan bingkisan lebaran bagi pemerintahan Desa Padamulya, maka dengan ini kami Kepala Desa Padamulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung memberitahukan/mengajukan bingkisan tersebut,” terang surat itu, seperti dikutip oleh Solidaritas.net, Rabu (24/6/2015).
Surat yang ditandatangani Kepala Desa Padamulya itu bernomor 145/08/Sekret dan bersifat Penting dengan perihal Bingkisan Lebaran, serta bertanggal 19 Juni 2015. Pada bagian atas, jelas tertera kop surat Desa Padamulya, yang beralamat di Jl Rancajigang Nomor 71, Telp (022) 5950797 Kode Pos 40382, serta pada tanda tangan sang kepala desa dibubuhkan stempel pemerintahan desa. Namun, perusahaan yang dituju tidak dituliskan secara spesifik.
Tentu saja, foto surat yang diunggah akun Facebook Relawan Indonesia dengan status “Masalah mental” itu langsung mendapat banyak komentar dari para pengguna Facebook lainnya. Sebagian komentar mereka terhadap surat tersebut bernada negatif, dan sangat menyayangkan perilaku aparat desa yang secara terang-terangan meminta bingkisan itu. Padahal, tindakan menerima bingkisan menjelang lebaran seperti itu termasuk gratifikasi.
“Pemerintah udah ngasih gaji untuk aparat desa dan lagi sekarang pemerintah juga udah menggelontorkan dana untuk desa, orang desa kok masih ngemis2,” tulis Honggo Warsito.
“Mental pengemis. Baru kali ini loh gue liat yang blak2an minta bingkisan. Atau sudah diatur oleh UU/Perpu/PP?,” tulis pengguna Facebook lainnya, yang bernama Hendra Zhang pula.
Akun Facebook Relawan Indonesia sendiri meminta para pengguna Facebook lainnya untuk mengecek dan memeriksa kebenaranya surat tersebut, untuk memastikan yang sebenarnya.
“Untuk yang ada di sekitar Bandung desa Padamulya, bisa dicheck apakah benar hal ini. Bila benar maka cukup memalukan kepala pemerintah Anda,” tulisnya di bagian awal komentar.
Hingga berita ini ditulis pada Rabu (24/6/2015) malam WIB, sudah ada 37 komentar pada foto surat tersebut. Selain itu, ada 35 akun yang menyukainya, dan telah 65 kali dibagikan. Beberapa komentar juga meneruskan foto tersebut ke akun Facebook bernama Presiden Joko Widodo, Lantai 3 Mendagri RI, Walikota Bandung, Kantor Gubernur Jawa Barat, serta serta akun Ahmad Heryawan dan Ahmad Heryawan Kedua yang merupakan Gubernur Jabar.
Sumber:
https://www.facebook.com/relawan.indonesia/photos/a.291020504419010.1073741828.290945881093139/417962708391455/?type=1&permPage=1
Update 27 Juni 2015:
Foto tersebut tidak nampak lagi di halaman penggemar Relawan Indonesia, kemungkinan sudah dihapus. Sampai saat ini, sebabnya belum diketahui.