[Foto] Tatapan Kosong Buruh Anak

Solidaritas.net – Pada masa awal Revolusi Industri di Eropa dan Amerika Serikat, buruh anak-anak lazim dipekerjakan. Tenaga kerja murah dan ukuran tubuh yang mungil digunakan untuk masuk ke lubang-lubang pertambangan. Mereka semua memiliki satu kesamaan: kotor, kumal, dekil, dan tatapan matanya kosong. Mereka menderita.

Dalam bukunya yang berjudul Kondisi Klas Pekerja di Inggris yang diterbitkan tahun 1845, sosialis Friedrich Engels mencatat  4.408 dari 10.000 anak-anak mati di Inggris.

Pembatasan dan pelarangan pekerja anak adalah salah satu pasal hukum perburuhan pertama di dunia. Saat ini, di Indonesia juga sudah melarang penggunaan buruh anak dan dianggap sebagai kejahatan.

1. Buruh Anak di Pertambangan 

buruh anak di tambang

Ini adalah buruh anak di pertambangan batu bara di Amerika Serikat tahun 1912. Foto ini diabadikan oleh Lewis Hine, fotografer yang konsen pada masalah-masalah sosial. Tahun 1908-1912, ia berkeliling Amerika untuk memotret buruh anak yang bekerja selama berjam-jam dalam kondisi berbahaya, di pabrik-pabrik, tambang dan pertanian. Dalam kondisi yang buruk, masih ada anak yang bisa tersenyum di ujung kiri.

2. Buruh Anak di Pabrik Kaca

buruh anak di pabrik kaca

Foto ini juga karya Lewis Hine berlokasi di pabrik kaca Wheaton, Millville, New Jersey AS. Anak laki-laki yang menjadi fokus foto ini bernama Howard Lee, lahir 15 Juli 1894. Lee telah bekerja di pabrik itu sejak usia 13 tahun.

3. Buruh Anak di Perkebunan

buruh anak di perkebunan

Buruh-buruh anak di perkebunan di Inggris pada era Victoria (1837–1901). Mereka dipekerjakan di ladang-ladang kapas dengan kondisi kerja yang buruk.

4. Buruh Anak di Tambang Batu Bara

buruh anak batu bara
Sumber: historyhome.co.uk.

Gambar ini adalah ilustrasi bagaimana anak-anak dipekerjakan di pertambangan batu bara. Tubuh mereka yang kecil dimanfaatkan untuk memasuki tambang batu bara di bawah tanah yang berbahaya.

5. Anak Dijadikan Pembantu

buruh anak
Foto: Biswarup Ganguly, 2004

Anak-anak yang dipekerjakan menjadi pembantu atau pelayan umum ditemukan di India. Mereka dilibatkan oleh orang tua mereka dalam pekerjaan tersebut untuk mendapatkan tambahan uang. Meski sudah dilarang oleh pemerintah, kehidupan ekonomi yang miskin membuat mereka tak punya banyak pilihan.

Tinggalkan Balasan