FSBB-KASBI Adakan Renungan Malam Mengenang Marsinah

FSBB-KASBI (Foto: Dewi Sri)

Bekasi – Federasi Serikat Buruh Bekasi yang
berafiliasi dengan Konfederasi KASBI (FSBB-KASBI), mengadakan renungan malam
untuk mengenang Marsinah. Renungan malam dilakukan di halaman sekretariat
FSBB-KASBI, Desa Setia Mekar RT 001/022 Nomor 36 Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Minggu (8/5/2016), dengan tema
“Hari-Hari Terakhir Marsinah”. 

Sekitar ratusan buruh menghadiri acara tersebut. Beberapa isian acara renungan malam, yaitu pembacaan
pusisi, menyalakan lilin dan membawa poster Marsinah.   
Ketua umum FSBB – KASBI
Bekasi, Ilham Jimbo langsung membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Ilham mengatakan, buruh harus menjadikan semangat Marsinah sebagai
inspirasi.

“Perjuangan yang dilakukan Marsinah harus menjadi
inspirasi dan pembangkit semangat untuk buruh pada saat sekarang. Harus lahir
Marsinah-Marsinah baru yang gigih berjuang dalam merebut kesejahteraan kaum
buruh,” ujar Ilham Jimbo.

Sementara itu, Tri Buana selaku panitia acara
mengatakan bahwa pemilihan tema hari-hari terakhir marsinah, untuk lebih
menekankan keberanian dan keteguhan marsinah dalam berjuang.

“Marsinah memberikan pelajaran penting bagi kaum buruh
mengenai arti sebuah keberanian dan keteguhan berjuang. Itu yang menjadi
teladan bagi kami,” tuturnya.

Malam renungan ditutup dengan pembacaan puisi oleh
Srimpi PT Kaho Indah Citra Garment. Ia membacakan puisi karya Nia FSPEK yang
berjudul “Kaumku” dengan diiringi lagu Darah Juang.
Selain melakukan aksi renungan mengenang Marsinah,
para buruh juga menggelar poster-poster solidaritas pada YY, korban perkosaan
di Bengkulu yang terjadi beberapa waktu lalu.
Marsinah adalah buruh di PT Catur putra surya (PT CPS)
Porong,
Sidoarjo, Jawa Timur. Marsinak aktif memperjuagkan kesejahteraan buruh. Ia diculik dan kemudian ditemukan
terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya
ditemukan di hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, dengan
tanda-tanda bekas penyiksaan berat.

Tinggalkan Balasan