FSPMI–KSPI Undang Jokowi dan Zaskia Gotik Rayakan May Day 2015

koran perjuanganSolidaritas.net – Berbagai kegiatan dilakukan oleh kaum buruh dalam memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day setiap tanggal 1 Mei. Kegiatan yang paling identik dengan May Day tentu saja aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh para buruh untuk menyuarakan aspirasi mereka dalam memperjuangkan berbagai isu perburuhan. Selain itu, masih banyak lagi kegiatan yang digelar untuk memperingati May Day, seperti zikir akbar, dan lain-lain.

Salah satu acara yang kerap diselenggarakan pada May Day adalah acara pagelaran atau konser musik. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  selalu rutin menggelar konser musik dalam merayakan May Day, dalam acara bertajuk May Day Fiesta, setidaknya dalam lima tahun terakhir, termasuk May Day pada tahun 2014 lalu yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Rencananya May Day tahun ini akan mengundang artis dangdut Zaskia Gotik yang dikenal dengan goyang itiknya itu. Rencana ini bahkan dijadikan judul salah satu berita di media cetak FSPMI, Koran Perdjoeangan yang baru saja terbit.

“Tahun ini juga sama, rencananya Zaskia Gotik dan Superman Is Dead akan mengisi pagelaran musik. Kita memilih Zaskia Gotik karena musik dangdut merupakan musik rakyat, sedangkan Superman Is Dead merupakan sebuah band yang mengusung tema kritik-kritik sosial,” ungkap Herianto, salah seorang panitia perayaan May Day Fiesta FSPMI – KSPI 2015, seperti dikutip dari media Koran Perdjoeangan yang beredar bulan April 2015 ini.

Dijelaskannya, untuk melaksanakan acara peringatan May Day 2015 ini, dipastikan mereka akan membiayainya sendiri dengan menggunakan dana dari para buruh. Menurut Herianto, setiap buruh yang akan mengikuti acara ini diwajibkan untuk membeli tiket seharga Rp 15 ribu. Dengan mengumpulkan dana itulah panitia acara menyiapkan biaya penyelenggaraan.

Selain pagelaran musik, acara peringatan May Day 2015 yang digelar FSPMI – KSPI ini memang diawali dengan aksi turun ke jalan, yang dimulai dari Bundaran HI hingga long march ke Istana Negara. Dalam aksi tersebut, mereka akan menyuarakan isu-isu seputar upah layak bagi buruh dan perubahan standard nilai kebutuhan hidup layak (KHL), jaminan pensiun dan jaminan kesehatan, serta penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi.

Kemudian, massa buruh yang terlibat dalam aksi turun ke jalan tersebut akan melaksanakan shalat Jumat di depan Istana Negara, karena kebetulan tanggal 1 Mei bertepatan dengan hari Jumat. Setelah itu, barulah massa buruh secara serentak bergerak menuju Stadion GBK untuk mengikuti acara penutupan May Day Fiesta 2015 tersebut, berupa pagelaran musik.

Dalam acara di Stadion GBK tersebut, Herianto menyebut mereka juga berencana akan mendeklarasikan dukungan kepada salah seorang tokoh buruh Kabupaten Bekasi yang akan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi tahun 2017 nanti. Selain itu, mereka juga berusaha mengundang Presiden Joko Widodo untuk menghadiri acara penutupan May Day Fiesta 2015 di Stadion GBK tersebut.

“Hingga hari ini kami belum menerima konfirmasi kedatangan dari pihak istana,” katanya.

Padahal, FSPMI sebelumnya telah memberikan julukan Bapak Upah Murah kepada Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan banyak anggotanya yang aktif berkampanye hitam menyudutkan Jokowi pada Pemilu 2014 tahun lalu.

Tinggalkan Balasan