Solidaritas.net, Purwakarta – Ternyata, buruh anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta merasa puas dan bersyukur dengan kenaikan Upah Uinimum Kabupaten (UMK) 2015. Mereka bisa menerima upah minimum yang sudah ditetapkan dan merayakannya dengan kegiatan menanam pohon.
Ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI Kabupaten Purwakarta tersebut menggelar aksi tanam 1000 pohon dan bunga di areal Situ Buleud, Purwakarta, Jumat (28/11/2014). Aksi ini merupakan bentuk rasa syukur mereka atas kenaikan UMK Purwakarta tahun 2015 yang baru ditetapkan pada 21 November 2014.
Menurut Ketua FSPMI Purwakarta, Fuad, mereka terpanggil untuk memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang telah merekomendasikan kenaikan UMK tersebut. Oleh karena itu, kelompok mereka mengungkapkan apresiasi tersebut dengan menggelar aksi tanam pohon dan bunga di taman kota, sekaligus sebagai bentuk syukur.
“Kita apresiasi Pemkab Purwakarta dengan membantu menyediakan tanaman di Taman Kota Situ Buleud ini. Jadi bukan hanya unjuk rasa, kita juga bisa bikin syukuran yang bermanfaat bagi Purwakarta,” ungkap Fuad dalam aksi tanam pohon dan bunga itu, dilansir Okezone.
Ditambahkannya, kenaikan UMK Purwakarta tahun 2015 dari tahun sebelumnya terbilang cukup tinggi. Untuk jenis perusahaan metal saja yang masuk ke KJU 3 ini, UMK yang telah ditetapkan sebesar Rp 3,4 juta per bulan. Nilai tersebut menjadi UMK tertinggi kedua se-Indonesia untuk perusahaan metal, yang menjadi sektor industri tempat mereka bekerja.
“Cukup tinggi. Makanya kita apresiasi. Ini kan upah minimum. Tentunya pasti di lapangan lebih besar. Sebelumnya (tahun 2014) UMK kita hanya 3 juta saja,” pungkas Fuad lagi.
Sedangkan secara umum, UMK Purwakarta tahun 2015 adalah sebesar Rp 2,6 juta. Nilai tersebut naik sebanyak 23,81 persen dibandingkan dengan UMK tahun 2014 yang hanya Rp 2,1 juta. Persentase kenaikannya itu menjadi ketiga yang tertinggi di Jawa Barat, setelah UMK Majalengka yang naik 24,50 persen dan UMK Sukabumi yang naik 23,89 persen.
Di sisi lain, Presiden FSPMI/KSPI justru berencana menggelar aksi mogok nasional untuk menuntut pemerintah agar merevisi upah minimum jadi minimal Rp 3,2 juta untuk Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, serta daerah padat industri lainnya. Nilai ini sesuai dengan tuntutan kenaikan upah sebesar 30 persen sebelum kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sementara itu di tempat yang sama dalam aksi tanam pohon dan bunga yang dilakukan para buruh di Purwakarta itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku cukup terbantu dengan aksi para buruh ini. Pihaknya pun mengapresiasi aksi ini sebagai bentuk timbal balik hubungan harmonis antara Pemekab Purwakarta dengan kalangan buruh di daerah tersebut.
“Saya salut, atas aksi ini. Namun memang saya tekankan, bukan sekedar aksi tanam saja. Saya buka pintu seluas-luasnya untuk siapapun warga dan dari kalangan manapun agar bersama-sama menjaga lingkungan dan fasilitas umum ini. Termasuk Taman Situ Buleud. Jadi para buruh nanti akan merasa memiliki taman ini karena mereka telah ikut andil menanam pohon, sehingga tanamannya juga diperhatikan dan dirawat,” jelas Dedi pula.