Menurut survei yang dilakukan situs pencari
kerja Jobstreet.com, status hubungan mempengaruhi produktifitas di tempat
kerja. Walaupun hasil survei Jobstreet.com menyebutkan 16-17 persen pekerja
jomblo bisa lebih produktif, ternyata lebih besar dari itu, 27 persen pekerja
jomblo bisa merasa stres di tempat kerja karena ketiadaan pasangan untuk
mendengarkan keluhan mereka.
Foto ilustrasi. Sumber: TRB.com |
Hasil survei pada pekerja yang masih berstatus
single, 17 persen responden yang masih single merasakan efek positif dari
status jomblo. Rata-rata dari mereka berambisi mengembangkan karier. Mereka
menganggap waktu single sebagai saat yang tepat untuk mengasah kemampuan serta
memperkaya pengalaman, 16 persen pekerja yang masih jomblo juga merasa lebih
fokus dalam bekerja karena tidak disibukkan oleh masalah dengan pasangan yang
mampu menurunkan tingkat fokus bekerja.
juga bisa memberi efek negatif, yakni ketiadaan pasangan yang mampu
mendengarkan keluhan diri mereka. 27 persen responden mengungkapkan hal
tersebut. Dampaknya, si pekerja jomblo bisa merasa stres di tempat kerja.
Stres juga dapat muncul karena tekanan lingkungan bekerja untuk memiliki
pasangan.
pendekatan, atau bahasa kerennya pedekate. 60 persen responden dengan status
ini merasa lebih percaya diri dalam memberikan ide serta berkontribusi di
lingkungan bekerja.
memiliki kekasih menyatakan dirinya bahagia dan merasa lebih giat untuk
bekerja. 51 persen responden memfokuskan tujuan hidupnya pada menabung untuk
biaya pernikahan dan atau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
menyandang status menikah, menyatakan sudah cukup mapan secara finansial dan
merasa telah bekerja keras untuk memantapkan karier di masa pendekatan dan
berpacaran.