Ibu yang Diusir dan Dimaki Perokok di Mal Tulis Petisi pada Ahok

petisi elysabeth ongkojoyo

Solidaritas.net, Jakarta – Kasus seorang ibu bernama Elysabeth Ongkojoyo yang diusir dan dimaki oleh seorang perokok saat berada di kafe J.Co Donuts Pluit Village Mall, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (26/8/2015) lalu, ternyata terus berlanjut. Merasa tidak terima dengan perlakukan sang pria tersebut, Elysabeth pun menulis petisi yang ditujukannya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta pihak Lippo Mall Pluit dan J.Co Indonesia.

“Saya menuntut, sebagai seorang ibu yang adalah warga DKI, memiliki 2 orang anak usia 5 tahun dan 1,5 bulan, untuk mendapatkan hak saya sebagai warga yang bisa duduk di ruang publik tanpa kegiatan merokok di dalamnya. Menuntut pemerintah dan kawasan mal untuk bertindak tegas kepada tenant yang nakal dan tetap membiarkan orang merokok di dalam mal. Menuntut untuk memberikan sanksi kepada pelanggar yang merokok di ruang publik,” tulis Elysabeth dalam petisi di www.change.org itu, dikutip Solidaritas.net, Rabu (2/9/2015).

Saat terjadinya peristiwa itu, Elysabeth sedang menikmati makanan dan minuman di kafe J.Co Donuts Pluit Village Mall bersama bayinya, sambil menunggu menjemput anak pertamanya di sekolah. Namun, tiba-tiba seorang pria bertopi datang menghampirinya dan meminta dia pergi dari meja tersebut dengan alasan dia ingin merokok. Namun, tentu saja Elysabeth tidak bisa menerima begitu saja, karena dia juga merasa berhak duduk di situ.

Pada akhirnya, adu mulut pun terjadi di antara keduanya. Elysabeth merasa tidak bersalah, karena dia duduk di kawasan dilarang merokok, dan memang smoking area di kafe itu sudah tidak ada lagi. Sayangnya, manajemen J.Co malah tak bisa membantu menyelesaikan permasalahan itu. Elysabeth pun sempat dimaki-maki oleh pria perokok tersebut, sehingga dia pun memilih mengalah dan meninggalkan lokasi itu dengan marah dan rasa sakit hati.

“Saya yakin mal adalah ruang publik di mana anak-anak berada di Jakarta dan kami butuh tempat yang layak,” tambah Elysabeth dalam petisi yang ditulis pada 26 Agustus 2015 itu.

Petisi itu pun mendapat dukungan dari para netizen. Hingga Rabu (2/9/2015) sore WIB, lebih dari 45 ribu orang sudah menandatangani petisi itu. Dia juga menuliskan penjelasan atas kejadianitu beserta sejumlah foto pada blognya di alamat sicantikjuno.blogspot.com.

“Bukan untuk menuntut permohonan maaf, bukan sentimen pada perokok, tetapi untuk mendapatkan ruang publik yang bebas asap rokok bagi anak-anak kita. Bahkan teman-teman yang merokok setuju dengan saya,” pungkas Elysabeth dalam update petisi itu.

Sampai dengan berita ini dimuat, petisi tersebut sudah mendapatkan 45.681 tanda tangan.

Tinggalkan Balasan