Solidaritas.net, Jakarta – Setelah buruh PT Dinuo Indonesia yang terletak di kawasan Marunda, Jakarta Utara, melayangkan surat pemberitahuan mogok kerja pada 29 September 2015 yang lalu dan menyatakan siap mogok kerja pada 6 Oktober mendatang, pihak perusahaan justru memenuhi tuntutan buruh yang tergabung dalam SBAI-FBTPI PT Dinuo jauh hari sebelum mogok tersebut dilaksanakan, Kamis (1/10/2015).
“Pihak perusahaan mengatakan kaget melihat semua buruh mengenakan ikat lengan dengat tulisan siap mogok. Sehingga mereka langsung mengajak buruh untuk berunding,” kata Ketua Umum FBTPI, Ilhamsyah.
Sementara itu, dalam sebuah perundingan yang melibatkan Pengurus Komisariat SBAI – FBTPI PT Dinuo, Kamis(1/10/2015). Pengusaha dan direksi perusahaan mengaku tidak mengetahui permasalahan yang dialami para buruh selama ini, temasuk bipartit yang telah dilakukan sebanyak dua kali antara HRD perusahaan dan buruh, juga terkait somasi yang pernah dilayangkan namun tidak mendapat tanggapan. (Baca juga: Anggota Dikenai PHK, SBAI FBTPI Siap Mogok Kerja)
Pasalnya, HRD yang menemui tim perunding dari buruh dalam biparti tidak pernah menyampaikannya kepada bos. Menurut informasi, HRD melaporkan bipartit yang telah dilaksanakan selama dua kali hanyalah pertemuan yang membahas persoalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Olehnya, perusahaan bersedia memenuhi enam tuntutan buruh:
- Enam orang anggota SBAI-FBTPI yang dikenai pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan putus kontrak, dipekerjakan lagi.
- Untuk Office Boy (OB) yang dikenai PHK akan dibayarkan pesangonnya dan akan dirapel kekurangan upah dan lembur yang kurang selama ini dan selanjutnya OB akan dipekerja secara outsourcing.
- Perusahaan akan membayarkan rapelan kekurangam lembur bagi buruh di bagian Welder dan semua hak yang belum dibayarkan.
- Kedepan perusahaan tidak akan melakukan PHK lagi sampai peresmian perusahaan.
- Pihak perusahaan mengajak serikat untuk bekerja sama dalam menyeleksi penerimaan buruh baru karena targetnya kedepan akan merekrut 1000 orang buruh.
- Pihak perusahaan juga akan mengikut sertakan buruh bangunan dalam program BPJS.
Dengan dipenuhinya tuntutan tersebut, Ilhamsyah mengimbau agar kemenangan tersebut dijadikan motivasi oleh buruh dalam berjuang.
“Capaian yang kawan kawan Dinuo dapatkan hari ini harus dijadikan pemicu semangat dalam berjuang. Dengan persatuan dan solidaritas serta satu komando dalam arahan organisasi akan jauh lebih kuat dalam perjuangan,” imbaunya.