Ini Alasan Imam Masjid New York Protes Kehadiran Pimpinan DPR di Acara Kampanye Donald Trump

donald trump fadli zon setya novanto
Fadli Zon dan Setya Novanto terlihat hadir dalam kampanye Donald Trump di AS. Foto: metrotvnews.com.

Solidaritas.net, AS – Kehadiran pimpinan DPR Fadli Zon dan Setya Novanto di acara konferensi pers kampanye Donald Trump tidak hanya mendapat protes dari netizen di media sosial. Imam Masjid New York Shamsi Ali juga ikut angkat bicara memprotes hal ini. Secara khusus, Shamsi mengirimkan pesan kepada Fadli Zon dan pesan tersebut dimuat di Facebook Shamsi Ali, Facebook.com/ImamShamsiAliOfficial, Jumat (4/9/2015).

Ia menilai kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto tidak pantas karena hal-hal sebagai berikut:

  1. Donald Trump itu oleh komunitas immigran secara umum dianggap rasis. Dalam berbagai statemennya Donald Trump sangat anti imigran dan anti Islam khususnya.
  2. Walau saat ini Donald Trump masih tinggi dalam poling tapi sangat tipis untuk memenangkan konvensi Republikan. Apalagi memenangkan pemilihan presiden AS. Republikan tidak memiliki kandidat yang kuat. Hingga saat ini belum ada kandidat, baik di Republikan maupun di Demokrat yang menyaingi Hillary Clinton. Maka kehadiran ketua DPR RI dan rombongan tidak menguntungkan.
  3. Mungkin secara protokoler seorang ketua DPR hadir dalam acara kampanye seorang kandidat presiden di negera orang salah. Jangankan dalam acara kampanye. Menemui kandidat saja di musim kampanye oleh seorang pejabat negara perlu diwaspadai. Kehadirannya dapat dianggap dukungan kepadanya. Ini jelas tidak etis dan juga merugikan Hubungan kedua negara ke depan karena Indonesia akan dianggap partisan.
  4. Ketua DPR sejajar dengan Speaker of the House kalau di sini. Posisinya di urutan ketiga setelah presiden dan wakilnya. Saya melihat cara penerimaan Donald Trump sangat merendahkan ketua DPR kita. Diterima kurang dari 5 menit dan ditinggalkan begitu saja setelah dikenalkan ke pendukungnya. Rasanya terlalu rendah bangsa ini ketika pejabat tinggi diperlakukan seperti itu oleh seorang Donald Trump.

“Saya tahu ketua dan rombongan ke sini untuk sidang IPU di PBB. Tetapi beberapa rombongan DPR dari berbagai fraksi juga melakukan kunjungan di saat reses. Ini sudah pasti tidak efektif dan nampak sebagai pemborosan anggaran negara,” jelasnya.

Menurutnya, kunjungan tersebut merugikan negara karena uang negara lebih banyak dipakai jalan-jalan dan belanja. Hal ini menunjukkan Fadli Zon dan pimpinan DPR tidak sensitif.

“Khususnya di saat bangsa kita masih menghadapi krisis moneter,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan