Solidaritas.net – Nama Ahmed Mohamed, remaja 14 tahun yang bersekolah setingkat SMA di Irving, Texas, Amerika Serikat, mendadak tenar dalam beberapa hari terakhir. Kisahnya yang dituduh merakit bom oleh gurunya sendiri mendapat perhatian banyak orang termasuk para pengguna internet. Tagar #IStandWithAhmed, berarti ‘Saya Berpihak pada Ahmed’, langsung jadi terkenal di dunia maya, terutama di media sosial Twitter, karena sering ditulis.
“Tagar itu sudah dikicaukan di Twitter sebanyak lebih dari 400.000 kali. Tiap menit, muncul sekitar 2.000 kicauan baru untuk mendukung Ahmed. Ada yang prihatin, marah, kesal, dan membuat guyonan satire terhadap ketidakadilan yang dialami Ahmed,” tulis Kompas.com pula pada Kamis (17/9/2015), seperti dikutip oleh Solidaritas.net pada Jumat (18/9/2015).
“Tagar #IStandWithAhmed langsung viral, lebih dari 780 ribu kicauan telah dibagikan di linimasa Twitter, hingga Kamis (17/9) waktu Indonesia,” tulis Beritagar.id di hari yang sama.
Dukungan pada Ahmed datang setelah dia ditangkap kepolisian setempat, karena tuduhan gurunya itu. Netizen secara umum menyoroti penangkapan sekaligus menghubungkannya dengan kecenderungan Islamophobia, atau kecurigaan warga Barat terhadap umat Muslim, yang sepertinya telah mengendap di benak sebagian warga AS. Berbagai komentar pun disampaikan oleh para netizenm, yang melahirkan solidaritas besar-besaran bagi Ahmed.
“Ketika murid lebih pintar daripada guru #IStandWithAhmed,” tulis akun Twitter @LadyA08.
“Kulit putih membuat reaktor nuklir? Genius. Anak Muslim kulit gelap membuat jam digital? Teroris #IStandWithAhmed,” tulis pengguna akun bernama @Main_Pakistani pula berkicau.
“Jangan biarkan orang-orang mengubahmu dan menghalangimu #IStandWithAhmed,” tulis akun lainnya yang bernama @samwhite untuk ikut memberikan dukungan pada Ahmed.
Dukungan itu pun tak hanya datang dari masyarakat biasa. Sejumlah orang penting, seperti para CEO perusahaan teknologi informasi dan industri, hingga politisi pun turut memberikan dukungan pada Ahmed. Salah satunya adalah kandidat calon Presiden AS, Hillary Clinton.
“Asumsi dan ketakutan tak menyelamatkan kita. Ahmed, tetaplah selalu ingin tahu dan terus membangun,” kata Hillary melalui akun Twitter resminya yang bernama @HillaryClinton.