Jakarta-Catatan buruk terkait dengan perlindungan terhadap TKI Indonesia bertambah. Kapal yang berangkat dari Tanjung Bemban, Batam menuju Malaysia tersebut mengalami kecelakaan pada hari Senin, 23 Januari 2017.
Ilustrasi kapal tenggelam Sumber foto: Pixabay.com |
Data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Tanjungpinang menyebutkan hingga hari Jum’at (27/1/2017) sudah ditemukan 24 korban yang tak bernyawa
“Dari total jumlah korban itu, 17 orang berjenis kelamin laki-laki dan 7 perempuan. Proses identifikasi masih sedang berlangsung,” demikian pernyataan resmi dari BP3TKI Tanjungpinang.
Bahkan jumlah korban tewas akibat karamnya Kapal Pancung (kapal kecil sepanjang 18 kaki) pengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor, Malaysia terus bertambah.
Informasi tenggelamnya kapal diterima di ruang kendali utama (RKU) WFQR Lantamal IV Tanjungpinang dari ILO Malaysia.
Dari jumlah korban tewas, delapan sudah teridentifikasi dan enam diantaranya Jenazah siap dipulangkan ke kampung halamanya.
Jenazah yang siap dipulangkan adalah Sayyideh, Hamidah, Suhana Binti Ponangi, Marto, Sulis Setyowati yang kesemuanya asal Surabaya Jawa Timur, serta Lambertus Luan asal NTT.
Sebelumnya, kecelakaan serupa juga terjadi pada bulan November 2016 silam dengan total 93 korban, 37 penumpang ditemukan selamat, 3 penumpang ditemukan tewas. Sementara 53 penumpang lainnya belum diketahui nasibnya karena diduga tenggelam.