
Solidaritas.net, Bekasi – Sebanyak 12 Pengurus Tingkat Perusahaan (PTP) Federasi Serikat Buruh Bekasi-Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSB Bekasi-KASBI) Kabupaten Bekasi menggelar Jumat militan, pada Jumat(18/9/2015), di PT Jerlin Kencana Sakti. Jumat militan ini digelar untuk mempropagandakan kepada seluruh elemen buruh di Bekasi terkait kinerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang masih jauh dari harapan buruh.
“Kami mempropagandakan kinerja Disnaker yang tidak serius menangani kasus-kasus perburuhan seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, Upah Minimum Kota (UMK) yang masih di bawah standar, juga perusahaan yang belum menjalankan upah sesuai UMK 2015,” tutur Divisi Pendidikan dan Propaganda, FSB Bekasi KASBI, Yulianto, kepada Solidaritas.net, Sabtu (19/9/2015).
Selain mensosialisasikan permasalahan buruh di tingkat PTP FSB Bekasi, kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap minggunya ini juga bertujuan untuk menyemangati buruh-buruh lainnya dalam menghadapi masalah perburuhan di pabrik.
Setiap minggunya, Jumat militan digelar di lokasi perusahaan yang berbeda-beda. Dan, pada minggu kemarin, Jumat militan ke empat digelar di PT Jerlin Kencana Sakti. Dimulai dari agenda Jumat militan, Yulianto menjelaskan bahwa FSB Bekasi akan didorong untuk melakukan aksi-aksi merespon masalah perburuhan yang terjadi.
Salah satunya yaitu, pada 23 September 2015 mendatang, FSB Bekasi KASBI akan melakukan aksi pra-kondisi di kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Dalam aksi tersebut FSB KASBI Bekasi akan menyuarakan tuntutan UMK 2016 sebesar 4,5 juta rupiah untuk Kabupaten Bekasi. Selain itu, FSB KASBI Bekasi juga akan menuntut penghapusan upah sektoral.
Melalui agenda Jumat militan ini, Yulianto berharap agar silaturahmi dapat semakin erat dan para buruh bisa bersemangat dalam memperjuangkan hak-haknya. Ia juga menuturkan, dengan adanya agenda ini, maka persoalan buruh di perusahaan yang berbeda dapat diketahui dan bersama-sama menemukan solusi yang tepat.