KASBI Kecam Ulah Brutal Polisi terhadap AMP

0
nining elitos kasbi
Nining Elitos.

Solidaritas.net, Jakarta – Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mengecam tindakan brutal yang dilakukan pihak kepolisian saat membubarkan aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Selasa(1/12/2015). Menurut Ketua KASBI, Nining Elitos, ulah polisi saat membubarkan aksi tersebut sangatlah berlebihan.

“Kami mengecam tindakan represi yang dilakukan aparat atas perjuangan mahasiswa Papua di bunderan Hotel indonesia (HI). Kepolisian itu seharusnya a membangun karakter, kultur mengayomi dan melindungi seluruh lapisan masyarakat, terlalu berlebihan kekhawatiran polisi terhadap perjuangan yang dilakukan seluruh gerakan rakyat,” tutur Ketua umum KASBI, Nining Elitos.

Ia menilai, cara polisi dalam menangani aksi massa selalu identik dengan pemukulan dan penangkapan. Padahal, seharusnya pihak kepolisian melihat secara bijak mengenai akar persoalan yang menjadi masalah bagi rakyat. (Baca juga: Tuntut Hak Menentukan Nasib Sendiri untuk Rakyat Papua, Ratusan Massa AMP Ditangkap)

Seperti diketahui, saat memperingati hari identitas Papua, ratusan massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) se- Jawa dan Bali ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Sekitar pukul 10.00 dari bundaran HI massa akan menuju istana negara. Namun pihak kepolisian langsung menghadang, menangkap dan memukuli massa. Akibatnya salah seorang mahasiswa mengalami bocor pada bagian kepala. Tidak hanya itu, polisi juga merampas peralatan aksi.

Penangkapan itu menyebabkan sebanyak 306 orang massa AMP ditahan di polda metro jaya. Pada fan pagenya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menerangkan, dalam penangkapan tersebut, seorang berinisial AG yang bukan bagian dari massa aksi ikut ditangkap. Ia adalah penjual batu akik yang diangkut paksa oleh polisi. Selain itu, Citra Referandum, S.H., Pekerja Bantuan Hukum yng mendampingi masa aksi pun ikut ditangkap oleh polisi, padahal ia sedang menjalankan tugas memberi bantuan hukum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *