KASBI: Mogok Nasional Belum Maksimal Jika Produksi Masih Berlangsung

0
aksi buruh bandung raya
Aksi buruh di Bandung Jawa Barat memprotes PP pengupahan yang baru diterbitkan pemerintah Indonesia, Selasa (24/11/2015) (VIVA.co.id/Mega Dwi Anggraeni)

Solidaritas.net, Bandung – Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menilai mogok nasional hari ini belum maksimal. Hal itu disampaikan oleh Ketua FPPB-KASBI Bandung Raya, Sudaryanto.

“Mogok nasional masih belum maksimal jika produksi masih berlangsung. Tapi secara umum kami tidak apatis dan mendukung aksi Mogok Nasional,” kata Sudaryanto, dilansir dari Viva.co.id.

Ia menjelaskan keberhasilan mogok nasional bukan dilihat dari jumlah massa yang turun ke jalan, tapi aktivitas produksi berhasil dihentikan atau tidak. Ia menilai mogok hari ini tidak dipersiapkan dengan matang.

Buruh melakukan pemogokan karena menuntut pembatalan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. PP ini dianggap akan memiskikan buruh karena menetapkan upah dengan formula angka inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi.

Tahun ini, upah buruh ditetapkan naik sebesar 11,5 % saja berdasarkan PP tersebut. Padahal, buruh berharap kenaikan upah paling tidak sebesar 25 %.

Dewan Pengupahan yang menetapkan besaran kenaikan upah di atas persentase 11,5 % tersebut, tidak diperkenankan. Jika sudah begitu, maka peranan dewan pengupahan dalam menentukan upah memang ditiadakan.
Sudaryanto juga mengeluhkan upah Bandung Raya yang nilainya hanya Rp 2 jutaan. Menurutnya, kebutuhan buruh yang masih lajang tidak bisa disamakan dengan buruh yang telah berkeluarga.

“Bagaimana bisa kebutuhan primer para buruh yang sudah berkeluarga tercukupi dengan upah yang hanya sebesar Rp2 juta lebih itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *