Solidaritas.net, Sinjai – Kepala Kesbangpol Sinjai, Tanhar, dinilai anti demokrasi karena menuduh organisasi Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) sebagai organisasi beraliran ISIS. Bahkan organisasi Pembebasan dilarang memasuki kampus manapun di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan Andi Tanhar saat menghadiri dialog Publik yang diselenggarakan oleh Jurnalis Peduli Sinjai (JPS) pada 23 Mei 2015 di Warkop Carita Sinjai dengan tema “Mengapresiasi Hari Kebangkitan Nasional Sebagai Momentum Mendorong Generasi Muda Untuk Menumbuhkan Gerakan Intelektual yang Religius dan Berbudaya”.
“Di Sinjai ada organisasi yang namanya Pembebasan. Organisasi itu adalah organisasi yang tidak jelas, tidak beragama dan beraliran sesat seperti ISIS yang berani masuk kampus,” ucap Andi Tanhar yang bergelar sarjana hukum itu.
Ungkapan Andi Tanhar itu cukup membuat anggota pembebasan yang juga menghadiri dialog begitu emosi karena secara langsung Andi Tanhar telah melakukan penyerangan terhadap organisasi Pembebasan.
Tidak hanya pada dialog, ungkapan Andi itupun diberitakan dalam media cetak Tribun Timur dengan judul “Organisasi Pembebasan Sudah Masuk Kampus”
Olehnya, melalui sebuah surat terbuka, Ketua Umum Pembebasan, Arie Lamondjong mengajak kepada seluruh anggota PEMBEBASAN di seluruh cabang organisasi, juga gerakan pro-demokrasi, untuk bersama-sama memberikan tekanan dan mengutuk tindakan anti demokrasi mereka dengan memberi tekanan via SMS/Telepon ke: 0852-9929-4605 atas nama Tanhar (Kepala Kesbangpol Kab Sinjai).
“Tanhar, Kepala Kesbangpol Kab Sinjai, yang menjadi ujung tombak atas arogansi, diskriminasi dan penghancuran gerakan rakyat di Kab. Sinjai,” kata Arie.
Pembebasan berencana melakukan aksi di kantor Kesbangpol jika Tanhar tidak mencabut kata-katanya dan meminta maaf secara terbuka.
“Kami secara organisasi tidak terima dengan apa yang dikatakan Tanhar yang mengatakan kalau Pembebasan adalah organisasi tidak jelas dan tidak beragama. Kami akan melakukan aksi di depan Kantor Kesbangpol Kab Sinjai dan memintai keterangan tentang ucapan Tanhar pada saat Dialog Publik. Tuntutan kami sangat jelas yaitu menuntut agar Kepala Kesbangpol Kab Sinjai meminta maaf secara terbuka dan meralat kata katanya pada saat dialog publik dan apabila tuntutan kami tidak diindahkan maka kami mengancam akan menduduki Kantor Kesbangpol Kab Sinjai,” kata anggota Pembebasan, Solihin.